BANDUNG: Rangkuman berita ekonomi yang terbit di media massa hari ini a.l. menyoroti 1.400 industri diduga mencemari Sungai Citarum, PT Angkasa Pura II memerlukan dana sekitar Rp100 miliar untuk perluasan bandara, dan pemangkasan produksi rotan tahun ini sebesar 28,5%. Berikut rangkuman lengkapnya:PERLUASAN BANDARA: PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Husein Sastranegara Bandung, siap melakukan perluasan terminal penumpang untuk mengantisipasi makin bertambahnya penerbangan menuju dan dari Bandung.Saat ini terminal Bandara Husein hanya mampu menampung 600-700 orang per tahun, dan jika diperluas akan mampu menampung 3 juta orang per tahun. Biaya perluasan terminal ini diperkirakan menelan dana Rp30 miliar.Selain perluasan terminal, Angkasa Pura II juga akan melakukan over lay (penebalan) landasan setebal 15 sentimeter agar dapat dilandasi pesawat berbadan besar seperti Airbus. Bukan hanya penebalan landasan, saat ini juga sedang dipertimbangkan untuk memangkas Gunung Bohong yang berada di Cimahi.Diperkirakan untuk merealisasikan perluasan terminal, penebalan dan memperpanjang landasan, serta memangkas Gunung Bohong memerlukan dana besar yang diprediksi mencapai Rp100 miliar. (Tribun Jabar)PENCEMARAN CITARUM: Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat merilis 1.400 industri membuang limbah cairnya ke Sungai Citarum. Dari ribuan industri tersebut terdapat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dibuang malam hari saat hujan datang.”Bahkan limbah B3 yang berbahaya dan beracun turut dibuang di sungai tersebut dengan modus membuang saat malam atau ketika hujan datang,” ungkap Ketua Forum DAS Citarum Jawa Barat Eka Santos seusai pelantikan pengurus koordinator wilayah (korwil) Kota Bandung Forum DAS Citarum di Lapang Cicabe, Cicaheum, Kota Bandung, kemarin.Menurut dia, untuk mengatasi masalah tersebut, dia akan merangkul pihak-pihak yang memanfaatkan Sungai Citarum seperti Indonesia Power, PLN, dan perusahaan-perusahaan, serta industri lainnya untuk sama-sama memperbaiki DAS Citarum. (Sindo)PRODUKSI ROTAN: Setelah melarang ekspor, pemerintah tahun ini membatasi produksi rotan menjadi 143.000 ton, atau turun 28,5% dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 200.000 ton.Menteri Perhutanan Zulkifli Hasan mengatakan diturunnya batas produksi itu sebagai upaya mengantisipasi tidak terserapnya bahan baku rotan oleh industri dalam negeri."Tahun ini, rotan yang boleh ditebang sebanyak 143.000 ton yang dibagi ke sejumlah daerah penghasil rotan, termasuk Sulbar yang mendapat jatah sekitar 14.000 ton," katanya. (Bisnis Indonesia).(api)
KABAR JABAR: Produksi rotan dipangkas 28,5% tahun ini
BANDUNG: Rangkuman berita ekonomi yang terbit di media massa hari ini a.l. menyoroti 1.400 industri diduga mencemari Sungai Citarum, PT Angkasa Pura II memerlukan dana sekitar Rp100 miliar untuk perluasan bandara, dan pemangkasan produksi rotan tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium