GURU BESAR UI: Lindawati dikukuhkan di Fakultas Kedokteran

JAKARTA:  Prof Lindawati Soetanto Kusdhany dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI).Upacara Pengukuhan Guru Besar ini  dipimpin oleh Rektor UI, Prof Gumilar Rusliwa Somantri pada Sabtu, 28 Januari 2012  pk.10.00 di Aula Fakultas Kedokteran Kampus UI Salemba, demikian siaran pers UI hari ini.Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Dampak Osteoporosis Tulang Rahang terhadap Perawatan Prostodontik dan Kualitas Hidup Lansia”, Prof Lindawati Soetanto Kusdhany menyampaikan bahwa Osteoporosis yang terjadi pada tulang rahang berdampak terhadap berkurangnya densitas tulang, meningkatnya derajat resorbsi tulang alveolar dan meningkatnya risiko penyakit periodontal serta kehilangan gigi.Resorbsi tulang alveolar merupakan masalah besar bagi dokter gigi, khususnya prosthodontis karena  dapat mempengaruhi dukungan, retensi, stabilisasi serta fungsi pengunyahan gigi tiruan. Diagnosis osteoporosis tulang rahang dapat ditegakkan dengan metoda konvensional berupa radiograf periapikal sampai dengan pemeriksaan canggih  yaitu  CT Scan  dan  direct digital intra-oral radiography.Cara lain yang termudah dan murah adalah dengan menggunakan alat ukur postur P (tipe 1) yang terdiri atas beberapa  pertanyaan  mengenai faktor risiko osteoporosis yang dapat diukur sendiri oleh  pasien tanpa bantuan tenaga kesehatan/dokter gigi.Dengan meningkatnya populasi lansia di Indonesia maka FKG UI terus mengembangkan penelitian di bidang osteoporosis tulang rahang, perawatan prostodontik, gerodontologi dan  kualitas hidup lansia baik melalui penelitian penelitian yang dilakukan oleh staf pengajar dan mahasiswa.Selain itu FKG UI bekerja sama dalam penelitian multidisiplin  diantaranya  Departemen Biologi FK UI, Loughborough University di dan Leicester University di Inggris.Pada saat bersamaan, akan dikukuhkan pula Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Prof Idrus Alwi, yang akan menyampaikan pidato pengukuhannya dengan judul “Perkembangan Terapi Sel Punca (Stem Cell) pada Penyakit Jantung: Masa Kini dan Harapan Masa Depan.”(api)