JAKARTA: Untuk mendulang kesuksesan Galaxy Tab 7 dan Galaxy Tab 7.0 Plus di Indonesia, Samsung menghadirkan Galaxy Tab 7.7 dengan kekuatan pada layar Super Amoled Plus.Samsung Indonesia mengakui pada 2011 Galaxy Tab 7 dan Galaxy Tab 7.0 Plus merupakan produk andalan Samsung bagi pasar Indonesia yang cenderung suka tablet berlayar kecil.
Catatan Samsung Indonesia, pertumbuhan tablet Samsung sejak Januari hingga November 2011 mencapai 700%, mayoritas dibandingkan pertumbuhan tablet di Indonesia 1000%.
Pertumbuhan ini didorong munculnya Galaxy Tab 7 pada Januari dan pemain tablet yang masih sedikit, kurang dari lima pemain. Empat bulan kemudian, harga Galaxy Tab 7 turun dibandingkan peluncuran Januari. Selain itu, pertumbuhan juga dipicu peluncuran Galaxy Tab 7.0 Plus pada Oktober.
“Galaxy Tab 7 dan Galaxy Tab 7.0 Plus jadi hit sekali. Pada November kami sudah menjadi pemain tablet dengan market share besar di Indonesia, bersama satu pemain global lain,” kata Fabiant Kayatmo, Product Marketing Senior Manager HHP Business Department Samsung Indonesia, di Jakarta hari ini.
Galaxy Tab 7.7 dinilai Samsung sangat cocok dengan pasar Indonesia karena ukurannya padat, sebagai hasil perhitungan rata-rata antara Galaxy Tab 7 dengan Galaxy Tab 8.9.
Produk yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat ini dilengkapi layar Super Amoled Plus, yakni layar yang menghadirkan 50% sub-pixel lebih banyak daripada generasi Super Amoled sebelumnya. Layar ini memperbaiki tingkat kontras dan mudah terbaca di luar ruangan.
Samsung Indonesia mencatat 37% konsumen di Indonesia memilih tablet dengan layar jernih. Sebelum ada di Galaxy Tab 7, Super Amoled Plus sudah disediakan Samsung di smartphone Galaxy S1 dan Galaxy S II.
“Alasan kami pakai Super Amoled Plus ini untuk meningkatkan media experience user dan teknologi baru bagi pengguna. Amoled ini merupakan kekuatan Samsung,” ujar Product Marketing Mobile Phone Business Samsung Indonesia Adinda Nesvia.
Fabiant menjelaskan kehadiran Samsung Galaxy Tab 7.7 yang bakal diikuti tablet-tablet Samsung lain akan semakin menguatkan pasar Samsung di Indonesia. Namun, tidak seperti di 2011 yang pertumbuhan Samsung bisa mencapai 700%, pada tahun ini Fabiant memperkirakan kurang dari 100%.(api)