Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TANK LEOPARD: RI bayar lebih murah dari Kanada

JAKARTA: Indonesia jika dihitung-hitung mendapatkan harga sangat murah untuk membeli macan besi bekas Belanda yang terdiri dari 50 unit Leopard tipe 2A4 dan 50 unit Leopard tipe 2A6. TNI Angkatan Darat diketahui hanya membayar US$280 juta untuk

JAKARTA: Indonesia jika dihitung-hitung mendapatkan harga sangat murah untuk membeli macan besi bekas Belanda yang terdiri dari 50 unit Leopard tipe 2A4 dan 50 unit Leopard tipe 2A6. TNI Angkatan Darat diketahui hanya membayar US$280 juta untuk 100 Main Battle Tank (MBT) bekas Leopard milik Koninklijke Landmacht (AD Belanda) yang selama ini nganggur di gudang. Bandingkan dengan Kanada yang pada 2007 mesti merogoh kocek hingga US$574 juta untuk menebus jumlah dan jenis tank yang sama. Tank bekas milik Belanda itu digunakan Kanada untuk menggantikan Leopard jenis 1C2 mereka, seperti dikutip dari Defence Update. Kanada sebagai negara kaya raya, tetangga Amerika Serikat dan tidak memiliki masalah dengan kepemilikan senjata milik NATO, memilih membeli Leopard bekas Belanda karena lebih murah dibandingkan beli produk baru. Tak hanya beli bekas, Kanada bahkan sempat menyewa 20 tank Leopard tipe 2A6 milik Jerman untuk diterjunkan di Afghanistan. Soal kenapa Kanada enggan beli baru, saat itu mereka memberi contoh Australia yang membeli 66 tank Abrams M-1A1/M88 dan peralatan pendukung (truk, pengangkut dan pelatih) senilai US$416 juta. Bandingkan dengan Kanada yang hanya bayar US$574 juta untuk tank dengan kualitas sama. Sayangnya, rencana pembelian 100 tank Leopard bekas milik Belanda oleh Indonesia itu ditentang luar dalam. Dari luar, parlemen Belanda dengan alasan HAM yang dimotori Fraksi Kiri Hijau, Arjan El Fassed. Sementara dari dalam, DPR menyebut Indonesia tak butuh Main Battle Tank. Maklum pembelian Leopard bekas ini tanpa melalui perantara alias tak ada 10% fulus buat broker yang beredar untuk memuluskan jalan. (tw) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tusrisep
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper