MATARAM: Kantor Imigrasi Mataram harus menerbitkan kembali 1.989 paspor pengganti milik masyarakat setempat yang dilaporkan hilang atau rusak.Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Mataram Muhammad Dorhan mengatakan warga Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) belakangan ini banyak yang melaporkan bahwa dokomen untuk kepentingan ke luar negeri itu hilang, dan ada juga yang melapor rusak.Bahkan dari datanya selama periode Januari – Oktober 2011 lalu, terungkap jumlah paspos yang hilang tercatat sebanyak 156 paspor, sedangkan 1.833 paspor diantaranya dilaporkan telah rusak.“Atas dasar keadaan ini maka dilakukan penindaklanjutan dengan penerbitan paspor pengganti. Tapi penerbitan paspor ini tidak asal saja, tetap harus dilakukan setelah melewati beberapa pemeriksaan agar ada kejelasan. Setiap paspor yang hilang atau rusak, harus dengan pembuktian, baru bisa diterbitkan paspor penggantinya,” katanya.Langkah pertama, urai Dorhan, akan lebih dulu dibuat berita acara pemeriksaan yang dilakukan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Ini penting agar tidak timbul paspor ganda.Selain itu juga ada sistem jaringan komputer untuk mengontrol agar tidak sampai seseorang memiliki paspor ganda.“Kebetulan sejak 6 Februari 2006, sudah digunakan Teknologi Biometrik Code Number (BCN) untuk pembuatan paspor, yang sering disebut sebagai metode sepuluh jari. Penggunaan teknologi BCN ini ampuh untuk langkah preventif kepemilikan paspor ganda,” ujarnya.Dorhan lebih jauh mengatakan kalau ada pihak atau oknum-oknum tertentu yang memiliki paspor ganda, nanti akan terdeteksi. Pendeteksian ini terekam berdasarkan sidik jari pemilik yang terekam pada sistem komputerisasi yang menggunakan teknologi BCN.Disinggung tentang banyak paspor yang harus diganti, menurut dia karena kantor imigrasi hampir setiap hari ada 10 orang yang melaporkan kerusakan atau kehilangan paspor.Meski demikian, dia mengakui Kantor Imigrasi tentu tidak serta-merta mengabulkan untuk menerbitkan paspor pengganti. (K3/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
