Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog jangan Salurkan Raskin Kualitas Rendah

MATARAM: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M. Zainul Majdi mendesak Bulog setempat agar tidak menyalurkan raskin dengan beras berkualitas rendah.Desakan itu dilakukan menyusul keluhan masyarakat Mataram, NTB terhadap rendahnya kualitas beras masyarakat

MATARAM: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M. Zainul Majdi mendesak Bulog setempat agar tidak menyalurkan raskin dengan beras berkualitas rendah.Desakan itu dilakukan menyusul keluhan masyarakat Mataram, NTB terhadap rendahnya kualitas beras masyarakat miskin (raskin) yang dibeli dari Bulog, hingga memicu keenganan masyarakat untuk membeli raskin.“Seharusnya tidak boleh ada beras berkualitas rendah untuk masyarakat. Meski raskin, tapi tetap ada standar kualitas. Makanya segera dilakukan peneguran terhadap Bulog, kenapa sampai ada kejadian begini,” tegasnya hari ini.Seperti diketahui, raskin yang selama ini diterima masyarakat Mataram sering ditemui kualitasnya rendah, terlihat kotor, dengan warna kekuningan, mengeluarkan bau apek dan kadang disertai bubuk, kendati harga yang ditetapkan juga standar, yaitu sekitar Rp28.000 per 17 kg.Mengetahui kualitas beras yang memprihatinkan, masyarakat pun enggan membeli dan memilih membeli beras medium, kendati harganya mencapai Rp8.000 per kg. Alasannya rasa berasnya lebih enak dan lebih bersih.Baiq Tarida, satu warga Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram mengatakan mendapatkan jatah raskin berkualitas rendah itu semenjak Oktober lalu, dan membenarkan jika raskin yang diterima selama ini kualitasnya rendah.Dia mengatakan jika memasak beras medium, dia cukup mencuci 1-2 kali, namun untuk raskin harus mencuci sampai 4 kali, dan hasilnya belum maksimal, ketika dimasak pun rasanya tetap tidak enak.“Malah ada tetangga yang memakai raskin untuk pakan ternak. Kalau dimakan rasanya tidak enak soalnya. Akhirnya, bagaimana lagi, terpaksa balik lagi beli beras yang harganya sesuai harga pasaran,” ujarnya.Tarida, warga lainnya juga membenarkan hal itu. Bahkan katanya memasuki bulan November lalu, kualitas raskin sudah membaik, beras tidak lagi berbubuk atau berbau apek, meski tetap terlihat agak kotor. ”Untuk menyiasati, saya sering mencampur antara raskin dan beras medium, sehingga rasanya lebih baik.”Di tempat terpisah, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog NTB Rusdianto menjelaskan setidaknya sudah 8.300 ton raskin yang sudah didistribusikan ke berbagai pelosok NTB dalam tempo sebulan belakangan.“Kalau dicermati, tidak semua raskin rendah kualitasnya. Bahkan sebenarnya justru lebih banyak raskin yang berkualitas bagus. Tapi untuk ke depan, kita pasti akan terus berupaya meningkatkan kualitas raskin,” katanya. (K3/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper