Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Bank Muamalat Tbk berencana mencatatakan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada semester II/2012 atas permintaan  pemegang saham yang ada saat ini. 
 
Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin mengungkapkan rencana mendaftar di bursa tersebut saat ini masih dalam tahap kajian. Mungkin, katanya, setelah Juni tahun depan karena pertimbangannya karena atas permintaan pemegang saham. "Namun belum tahu siapa yang akan melepas, saat ini kami sudah perusahaan terbuka, tinggal listing saja," ungkapnya di Jakarta hari ini.
 
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Muamalat Andi Buchari mengungkapkan rencana mendaftar di bursa tersebut akan dimasukkan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2012, tetapi masih menunggu persetujuan dari komisaris.
 
"Sudah akan kami masukkan ke RBB tetapi kami butuh persetujuan dari komisaris, pada akhir November ini akan kami masukkan dan dibahas dalam RUPS," jelasnya.
 
Menurutnya, saat ini perseroan masih mendiskusikan jumlah saham yang akan dilepas ke pasar. Dia juga belum dapat menyebutkan pemegang saham mana yang akan melepas sahamnya. Namun demikian dia meyakinkan jumlah saham yang dilepas akan proporsional di antara pemegang saham saat ini.
 
"Kami belum membahas saham siapa yang akan dilepas tetapi sekian persen dari saham akan diperdagangkan. Bisa saham baru, bisa kombinasi dengan beberapa proporsi pemegang saham existing," katanya.
 
Pertimbangan Bank Muamalat untuk mendaftar di bursa saham adalah karena perseroan merasa selama ini sudah memenuhi 95% ketentuan bagi perusahaan terbuka. Pemenuhan ketentuan tersebut antara lain melalui pelaporan dan permintaan persertujuan ke Bapepam-LK untuk aksi korporasi.
 
Namun demikian perseroan belum mendapatkan manfaat sebagai perusahaan terbuka baik dari sisi tambahan modal, kemudahaan penghitungan nilai saham, maupun citra sebagai perusahaan terbuka.
 
Sebelumnya dikabarkan Boubyan Bank Kuwait, Saudi Arabian Atwill Holdings Limited memutuskan melepas kepemilikan seluruh sahamnya di Bank Muamalat, sedangkan International Development Bank akan menurunkan porsi kepemilikan sahamnya pada bank syariah pertama di Indonesia tersebut. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper