Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia: perekonomian Jatim tumbuh stabil

MALANG: Studi baru dari Bank Dunia menyebutkan perekonomian Jawa Timur tumbuh stabil dan secara rata-rata di atas angka pertumbuhan nasional dalam kurun 5 tahun terakhir yakni sebesar 6,7 % pada 2010.Hal ini didorong sektor pertanian dan industri pengolahan,

MALANG: Studi baru dari Bank Dunia menyebutkan perekonomian Jawa Timur tumbuh stabil dan secara rata-rata di atas angka pertumbuhan nasional dalam kurun 5 tahun terakhir yakni sebesar 6,7 % pada 2010.Hal ini didorong sektor pertanian dan industri pengolahan, dan didukung sumber daya manusia yang tersedia. Kendati masih terdapat sejumlah hambatan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran pembangunan.Khususnya belum ada perubahan signifikan dalam pola belanja daerah, kualitas infrastruktur masih perlu ditingkatkan begitu juga kualitas sumber daya manusia.Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, mengatakan jika dilihat dari sisi kewilayahan, pola pertumbuhan ekonomi di Jatim menunjukkan adanya wilayah yang sangat maju dan wilayah yang masih tertinggal."Agar pola pertumbuhan ini menjadi lebih berimbang, pemerintah provinsi dapat meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan untuk memungkinkan penduduk daerah tertinggal lebih memaksimalkan manfaatnya," kata Stefan dalam Diskusi Panel Pertumbuhan Inklusif di Jatim apa Hambatannya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hari ini.Lebih lanjut, pembangunan infrastruktur, ujarnya, juga dibutuhkan untuk menunjang kegiatan perekonomian yang menjadi tulang punggung provinsi, khususnya pertanian dan industri.Analisa pengeluaran publik Jatim 2011, jelasnya, belanja di tingkt provinsi lebih terfokus pada belanja bagi hasil dan bantuan keuangan bagi daerah bawahan untuk sektor-sektor sosial, pendidikan, kesehatan, dan lainnya."Sementara di tingkat kabupaten/kota, belanja terbesar dialokasikan untuk belanja pegawai. Dengan ini Jatim masih dapat meningkatkan belanja daerah di sektor infrastruktur khususnya jalan kabupaten/kota."Hal itu, menurutnya, sangat bermanfaat untuk meningkatkan arus barang, orang, dan informasi ke pusat-pusat kegiatan perekonomian.Ekonom Senior Bank Dunia untuk Desentralisasi dan Pembangunan Daerah, Gregorius Pattinasarany, mengatakan sekitar 42,5 % dari seluruh tenaga kerja Jatim, jelas dia, terserap di sektor pertanian, namun sektor ini memiliki produktivitas paling rendah dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya."Untuk mengurangi kemiskinn di Jatim, pemerintah provinsi butuh strategi untuk menarik pekerja ke sektor yang memiliki produktivitas lebih tinggi."(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Mohammad Sofi'i

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper