Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia dianggap lebih pro-Jepang dari China

JAKARTA: Indonesia dianggap sebagai mitra investasi di kawasan Asia Tenggara paling penting bagi Jepang dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang cenderung berkiblat ke China.Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin Dedi Mulyadi mengatakan

JAKARTA: Indonesia dianggap sebagai mitra investasi di kawasan Asia Tenggara paling penting bagi Jepang dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang cenderung berkiblat ke China.Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin Dedi Mulyadi mengatakan Jepang menilai kawasan Asean akan menjadi penggerak ekonomi dunia. Dari penelitian yang dilakukan tim independen di Jepang tentang potensi investasi di Tanah Air, menurut dia, Indonesia dipandang sebagai mitra yang paling bagus dan penting sebagai tujuan investasi di Asia Tenggara dibandingkan dengan Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Gubernur Osaka mengungkapkan Indonesia merupakan mitra yang paling bagus dan penting. Mereka menilai Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina sudah lebih berorientasi ke China sekarang, katanya seusai pertemuan antara Wakil Menteri Perindustrian Alex S.W. Retraubun dan Gubernur Osaka Toru Hasimoto.Dedi mengatakan pandangan tersebut merupakan momentum bagi pemerintah kedua negara untuk lebih banyak menarik investasi dari Negeri Sakura tersebut. Indonesia kan memiliki program Masterplan Percepatan dan Peluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia [MP3EI]. Walaupun belum ada yang konkret, tetapi gubernur berjanji berupaya keras mendorong investor asal Jepang ke Indonesia, termasuk teknologi ramah lingkungan.Alex mengatakan kebijakan dari pemerintah saat ini adalah MP3EI yang diharapkan bisa menghindarkan Indonesia dari deindustrialisasi. Inti dari MP3EI, katanya, adalah pemberian nilai tambah terhadap sumber daya alam di dalam negeri sehingga bisa menumbuhkan industri pengolahannya di Indonesia.MP3EI Itu berarti kita bicara nilai tambah yang massif. Dengan begitu industri nasional akan tumbuh dan orang tidak akan bicara lagi deindustrialisasi, katanya.Jepang, imbuhnya, memiliki kompetensi yang terkait dengan rencana pemerintah dalam MP3EI baik untuk investasi di sektor industri manufaktur maupun dalam hal penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan. Kereta Api, otomotif, misalnya itu kan kompetensi mereka. Gubernur tadi menjanjikan akan mendorong investor dari Osaka untuk datang dan berinvestasi di Indonesia."Saat ini, terdapat 13 perusahaan dari prefectural Osaka yang telah atau akan menanamkan modal baru serta memperluas usaha di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi Sanyo Optical Pickup Production, Keihin Corp (karburator), Panasonic (lampu LED), Daihatsu Motor, Daiki Alumunium, Exedy Corp, Dunlop, Slix Corp, Yasunaga Corp, Sumitomo Rubber, Kohnan Shoji, Nippon Shokubai, dan Ajinomoto.Sementara itu, Toru Hasimoto mengatakan saat ini pihaknya membawa sekitar 21 pengusaha ke Indonesia untuk melihat seberapa besar peluang investasi di Tanah Air. Namun, dia mengakui belum ada komitmen konkret dari pertemuan pertama tersebut.Kalau soal minat, masing-masing perusahaan memiliki minatnya. Kalau tanya investasi nanti akan dibicarakan dalam business matching, katanya.Dedi Mulyani menambahkan dari hasil pembicaraan hari ini memang belum ada proyek spesifik yang dibicarakan. Namun, katanya, Jepang telah menyatakan minatnya untuk membangun pelabuhan di Cilamaya.Ini karena pusat-pusat industri Jepang, seperti otomotif ada di daerah tersebut, tuturnya. (ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper