Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HRW bungkam soal video kasus Cikeusik

JAKARTA: Pihak pemberi video penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah kepada Human Rights Watch (HRW) menginginkan agar masyarakat luas mengetahui masalah kekerasan yang terjadi di Desa Cikeusik, Pandeglang, Jawa Barat pada 6 Februari lalu.Hal itu disampaikan

JAKARTA: Pihak pemberi video penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah kepada Human Rights Watch (HRW) menginginkan agar masyarakat luas mengetahui masalah kekerasan yang terjadi di Desa Cikeusik, Pandeglang, Jawa Barat pada 6 Februari lalu.Hal itu disampaikan oleh peneliti HRW di Indonesia, Andreas Harsono di Jakarta, hari ini. Dia mengatakan video itu awalnya sudah diberikan kepada Metro TV dan TV One namun keduanya tidak memberitakan dengan benar yakni menyebut aksi kekerasan itu sebagai bentrok. Padahal, sambungnya, kata yang tepat adalah penyerangan."Orang yang memberikan video itu memberikan itu ke HRW agar masyarakat luas mengetahui dan mengerti masalah ini dengan proporsional," kata dia saat dihubungi di Jakarta, hari ini. Andreas mengatakan pihaknya menyayangkan sejumlah media yang tak memberitakan secara proporsional penyerangan tersebut. Selain televisi, sejumlah media cetak dan portal berita pun diketahui menyampaikan hal serupa. Oleh karena itu, dia menuturkan, video itu diunggah melalui media sosial baru macam You Tube agar masyarakat mengerti masalah penyerangan tersebut.Andreas juga mengungkapkan video itu akan sangat membantu kepolisian untuk menangkap para pelaku penyerangan terhadap anggota jemaat Ahmadiyah. "Saya menilai masalah mencari siapa perekam video itu justru tak substansial, karena ini justru digunakan kepolisian untuk membantu menangkap para pelaku," katanya.Tayangan video amatir tentang aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok warga terhadap jemaat Ahmadiyah di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten itu salah satunya adalah tentang penyerangan terhadap satu rumah milik jemaat Ahmadiyah. Sedangkan dalam tayangan lainnya, tampak sekelompok orang yang memukuli badan maupun kepala dua orang jemaat Ahmadiyah yang telah telah tewas akibat penyerangan.(Alp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tusrisep
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper