"Kemerosotan itu diperkirakan erat kaitan dengan krisis ekonomi global yang melanda negeri itu, sehingga masyarakat negeri Sakura itu mengurangi untuk bepergian ke Bali," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Suarsa di Denpasar hari ini. Dia mengatakan masyarakat Jepang yang menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Pulau Dewata, hampir seluruhnya lewat Bandara Ngurah Rai, dengan menumpang pesawat udara yang terbang bangsung dari negaranya, dan hanya tercatat 13 orang yang datang lewat pelabuhan laut, dengan menumpang kapal pesiar. Meski masyarakat Jepang ke Bali mengalami kemerosotan, namun negara itu tetap menempati urutan kedua, setelah Australia dari 10 negara terbanyak memasok wisman ke Pulau Dewata. Jepang mampu memberikan kontribusi sebesar 9,51% dari total wisman ke Bali sebanyak 2,575 juta orang selama 2010, meningkat 8,01% dari tahun sebelumnya yang tercatat 2,576 juta orang. Gede Suarsa menjelaskan, dari 10 negara terbanyak memasok wisman ke Bali, enam negara diantaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan empat negara menunjukkan adanya penurunan. Enam negara yang mengalami peningkatan signifikan meliputi Australia sebesar 43,67% dari 446.570 orang menjadi 641.588 orang. Negeri Kangguru yang menempati urutan teratas itu mampu memberikan kontribusi sebesar 24,90% dari total wisman berliburan ke Bali. Demikian pula wisatawan Malaysia meningkat 16,03% dari 135.190 orang menjadi 156.858 orang, Taiwan bertambah 1,50% dari 120.445 orang menjadi 122.256 orang, Singapura meningkat 73,96% dari 56.992 orang menjadi 97.402 orang, Inggris bertambah 2,91% dari 93.688 orang menjadi 96.412 orang dan Jerman meningkat 12,77% dari 74.849 orang menjadi 84.406 orang. Sedangkan empat negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali selain Jepang juga China 4,48% dari 206.151 orang menjadi 196.925 orang, Korea Selatan 0,13% dari 124.889 orang menjadi 124.729 orang dan wisatawan Prancis 8,31% dari 113.453 orang menjadi 104.029 orang, kata Gede Suarsa. (msw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
