Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Bersumpah Membalas Setiap Hukuman Atas Kasus Khashoggi

Arab Saudi pada Minggu (14/10/2018) menggunakan kekuatan ekonomi untuk membalas tindakan hukuman apapun yang dijatuhkan pada negaranya menyusul hilangnya wartawan Jamal Khashoggi.
Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, saat menjadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Middle East Monitor di London, Inggris 29 September 2018. Foto: Reuters/Middle East Monitor
Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, saat menjadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Middle East Monitor di London, Inggris 29 September 2018. Foto: Reuters/Middle East Monitor

Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi pada Minggu (14/10/2018) menggunakan kekuatan ekonomi untuk membalas tindakan hukuman apapun yang dijatuhkan pada negaranya menyusul hilangnya wartawan Jamal Khashoggi.

Pernyataan ini diungkapkan sebag balasan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia bisa mengambil tindakan terhadap eksportir minyak terbesar dunia tersebut atas hilangnya seorang kritikus pemerintah.

"Kerajaan menekankan bahwa mereka akan menanggapi tindakan apa pun terhadapnya dengan ukuran yang lebih kuat. Ekonomi kerajaan memiliki peran yang berpengaruh dan penting dalam ekonomi global," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

Meskipun pernyataan Saudi tidak membuat referensi eksplisit menuju minyak, analis dan pelaku pasar mengatakan ini bisa dibaca sebagai ancaman terselubung untuk menggunakan kekayaan energinya sebagai alat politik. Minyak mentah Brent, patokan minyak global, awal bulan ini mencapai level tertinggi 4 tahun terakhir di atas US$85 per barel.

Trump telah bersumpah untuk menjatuhkan "hukuman berat" jika Arab Saudi terlibat dengan hilangnya Jamal Khashoggi, yang hilang sejak mendatangi konsulat jendral Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahannya

 Dalam kutipan dari wawancara dengan CBS untuk disiarkan pada Minggu malam, Trump mengatakan "Hal ini sedang dilihat dengan sangat kuat. Kami akan sangat marah dan marah jika itu masalahnya.”

Surat kabar Independen Inggris juga melaporkan pada hari Jumat bahwa para pejabat AS telah mulai menyusun daftar pejabat Saudi yang dapat menghadapi sanksi atas nasib Khashoggi. Inggris, Prancis dan Jerman menambah tekanan pada hari Minggu, menyerukan penyelidikan yang kredibel dan mendesak Arab Saudi untuk memberikan jawaban rinci.

Tekanan datang ketika para pejabat Turki mengatakan mereka memiliki rekaman audio dan video yang menunjukkan tim keamanan Saudi menahan Khashoggi di konsulat sebelum membunuhnya, lapor Washington Post seperti dikutip Bloomberg

Sementara itu, para pejabat Saudi mengatakan Khashoggi meninggalkan gedung itu hidup-hidup.

Ancaman tersebut menandai perubahan mengejutkan dalam hubungan hangat antara Trump dan Putera Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Sejak pemilihan Trump pada tahun 2016, kedua negara menandatangani perjanjian senilai ratusan miliar dolar dalam investasi dan kesepakatan senjata.

Bursa saham Saudi turun sebanyak 7%, terbesar sejak 2014, di tengah kekhawatiran bahwa hubungan dengan AS akan turun, sebelum memangkas pelemahan hingga ditutup melemah 3,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper