Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanada dan Meksiko Berpotensi Dikecualikan Dalam Kebijakan Tarif Impor AS

AS kemungkinan akan mengecualikan beberapa negara, termasuk Kanada dan Meksiko, dari kebijakan tarif impor untuk produk baja serta aluminium.
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong

Bisnis.com, JAKARTA -- AS kemungkinan akan mengecualikan beberapa negara, termasuk Kanada dan Meksiko, dari kebijakan tarif impor untuk produk baja serta aluminium.

Seperti dilansir dari Reuters, Kamis (8/3/2018), juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan hal itu dilakukan karena pertimbangan keamanan nasional.

"Kami memperkirakan Presiden Trump akan menandatangani sebuah kebijakan pada pekan ini dan ada kemungkinan pengecualian bagi Meksiko dan Kanada berdasarkan pertimbangan keamanan nasional, dan kemungkinan beberapa negara lainnya juga akan mendapat perlakuan yang sama," paparnya dalam sebuah konferensi pers.

Seperti diketahui, rencana penerapan tarif impor untuk produk baja dan aluminium oleh Presiden Donald Trump menuai banyak kecaman, baik dari negara-negara mitra dagang AS maupun dari dalam negeri. Tarif impor yang dikenakan untuk baja direncanakan sebesar 25%, sedangkan untuk aluminium 10%.

Uni Eropa (UE) bahkan telah mengancam akan melakukan perlawanan balik terhadap merek-merek ternama AS, seperti Harley-Davidson dan Levi-Strauss, jika rencana ini direalisasikan. Pernyataan tersebut membuat para politisi Partai Republik waswas, termasuk juru bicara DPR AS Paul Ryan.

Sementara itu, Kanada masih berupaya menampilkan sikap tenang. Negara di utara AS itu merupakan salah satu pemasok baja terbesar untuk Negeri Paman Sam.

"Kami akan memastikan untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi para pekerja Kanada dan itu berarti menunggu Presiden Trump bertindak," ujar Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau.

Sumber Reuters mengungkapkan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland dan para pejabat penting Kanada lainnya telah menelepon banyak pembuat kebijakan AS dalam beberapa hari terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper