Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mabuk, Warga AS Ini Naik Taksi Uber Bayar Rp22 Juta

Namun, bagaimana jadinya jika Anda ternyata harus merogoh kocek hingga puluhan juta hanya untuk membayar ongkos taksi online? Inilah yang dialami Kenneth Bachman, seorang warga New Jersey, AS, yang harus membayar hingga Rp22 juta untuk sekali jalan dengan Uber.
Ilustrasi taksi online/Reuters-Kai Pfaffenbach
Ilustrasi taksi online/Reuters-Kai Pfaffenbach

Bisnis.com, JAKARTA – Layanan transportasi online memang menjadi pilihan bagi banyak orang saat ini karena harganya yang terjangkau. Uber, misalnya, menawarkan tarif yang lebih terjangkau dibandingkan taksi konvensional.

Namun, bagaimana jadinya jika Anda ternyata harus merogoh kocek hingga puluhan juta hanya untuk membayar ongkos ‘taksi’ online? Inilah yang dialami Kenneth Bachman, seorang warga New Jersey, AS, yang harus membayar hingga Rp22 juta untuk sekali jalan dengan Uber.

Kenneth mengunjungi temannya akhir pekan lalu di West Virginia University yang berjarak 482 km dari rumahnya di Sewell, New Jersey. Kenneth bersama temannya pergi ke bar dan minum alkohol hingga mabuk.

Banyak yang berpendapat bahwa dia melakukan hal dengan tak sadar dan memesan Uber untuk membawanya pulang ke rumahnya di New Jersey yang memakan waktu sekitar lima jam perjalanan dengan mobil.

Sopir Uber yang menerima pesanan tersebut menyanggupinya, dengan harga perjalanan mencapai US$1.635,93.

"Kami pergi ke pesta dan kemudian pergi ke bar. Saya minum sepanjang malam. Saya mungkin menghabiskan sekitar US$ 200 di bar tersebut," ungkap Kenneth kepada media lokal, seperti dikutip Washington Post.

"Saya mabuk dan tak sadarkan diri. Hal terakhir yang saya ingat adalah sedang berada di bar, dan kemudian saya terbangun di dalam mobil Uber yang dikendarai seorang pria tua yang mengatakan bahwa satu jam lagi kita sampai di New Jersey," lanjutnya.

Mabuk, Warga AS Ini Naik Taksi Uber Bayar Rp22 Juta

"Saya berkata… ‘Ini gila.mengapa Anda setuju untuk membawa saya ke New Jersey dari West Virginia?'” ungkap Kenneth.

Ketika Uber dimintai konfirmasi mengenai perjalanan Kenneth, juru bicara perusahaan mengatakan kepada The Washington Post bahwa perjalanan dengan harga tinggi memang terjadi, dan pengemudi tersebut membawa penumpang ke tempat yang dia minta.

Juru bicara Uber juga mengatakan perusahaan telah menemui Kenneth dan dia setuju untuk membayar ongkos perjalanan tersebut.

Kenneth mengatakan bahwa perjalanannya seharusnya bisa lebih murah jika dia memesan Uber standar, namun nyatanya dia memesan layanan UberXL yang lebih mahal. "Saya rasa ini agak memalukan jika diingat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper