Kabar24.com, DENPASAR - Masyarakat sekitar Bendungan Titab Buleleng diminta tidak khawatir dengan pemberitaan jebolnya dinding tanggul pelimpahan atau spillway, sebab hingga saat ini kondisi dipastikan masih aman.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ketut Jayada mengatakan berdasarkan instrumen pembacaan bendungan, kejadian jebolnya tanggul pelimpahan sama sekali tidak membahayakan. Sebab, tidak berhubungan langsung dengan bendungan.
Tanggul akan segera diperbaiki. Hingga saat ini pihaknya sudah mengeluarkan dua alat berat untuk melakukan konstruksi.
"Kita belum tahu musim hujan seperti ini tentu berpengaruh dengan cuaca, tapi kita target secepatnya," katanya kepada Bisnis, Kamis (8/2/2018).
Jebolnya dinding tanggul bermula dari derasnya air di musim hujan sehingga membuat mata air di bendungan semakin membesar. Lantaran bendungan mengalami kelebihan air, maka air selanjutnya akan dibawa ke sungai melalui tanggul pelimpahan.
Saat itu pula, drainase tidak berfungsi maksimal sehingga dinding tanggul terdorong air kemudian runtuh.
Baca Juga
"Yang runtuh tembok bagian hilir bagian terpisah, bukan bendungan," kata Ketut.
Fungsi tanggul pelimpahan hanya untuk mengaliri kelebihan air bendungan. Letaknya pun terpisah dengan bendungan tepatnya berada di bagian hilir.
"Pada pemberitaan bahasanya bendungan jebol, padahal kalau bendungan jebol sangat berbahaya," ujar Ketut.
Bendungan Titab sendiri selesai dikonstruksi pada 2015 dan memiliki 3 fungsi yakni sebagai irigasi lahan pertanian sebesar 1.794 hektar are, pemasok air baku sebesar 350 liter per detik, dan sumber listrik PLN sebesar 1,5 MW. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung cukup besar yakni sebanyak 12 juta kubik air.