Kabar24.com, MATARAM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan satu kisah di balik pembicaraannya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bagi para alumni Al-Azhar Indonesia, di Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis(19/10/2017).
"Kemarin saya sampaikan waktu Emir Qatar datang ke Bogor, Sheikh Al-Thani berbincang-berbincang di beranda istana. Beliau terkaget-kaget, ketika saya sampaikan, 'Sheikh, Indonesia punya 17.000 pulau'. Dia katakan, 'Betul Presiden Jokowi?' 'Betul, tapi memang saya belum pernah hitung, karena masih ada 4.000 pulau yang belum diberi nama. Ini baru proses kita beri nama'," kata Presiden Jokowi.
Emir Qatar Sheikh Tamim bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor pada Rabu (18/10/2017). Presiden berbagi kisah saat menutup Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al-Azhar untuk Indonesia bertema "Moderasi Islam: Dimensi dan Orientasi".
Presiden Jokowi mengungkapkan, "Inilah anugerah Allah yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia, betapa bangsa kita sangat majemuk sangat plural."
Selain itu, Presiden juga mengaku bahwa dalam setiap konferensi internasional yang dihadirinya, maka tidak lupa untuk menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia.
"Setiap saya datang ke konferensi bertemu presiden, raja, kepala negara, pemerintahan, selalu saya sampaikan negara kita adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Di konferensi apapun! Karena, banyak kepala negara, kepala pemerintahan banyak yang tidak tahu Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," ujar Presiden.
Baca Juga
Presiden menyampaikan hal itu juga saat bertemu dengan Presiden Mesir, Emir Uni Emirat Arab (UEA) hingga Presiden Afganistan, Ashraf Ghani Ahmadzai.
"Presiden Afganistan Ashraf Ghani berpesan, 'Presiden Jokowi, hati-hati negara mu. Moderasi Islam sangat penting di negara mu. Membangun Islam moderat sangat penting karena negara mu sangat beragam sekali'."
Presiden pun mengungkapkan, "Toleransi sangat penting karena agama berbeda-beda, suku bermacam-macam. Beliau berpesan, yang selalu saya ingat dan ceritakan di mana-mana, 'Presiden Jokowi, kalau ada gesekan kecil segera selesaikan entah antar-individu, tetangga, kampung apalagi antarsuku. Hati-hati, segera selesaikan, Jangan menunggu berlarut-larut'. Itu yang saya ingat pesan Presiden Afghanistan."