Kabar24.com, JAKARTA - Korea Utara pada Senin (11/9/2017) memperingatkan, bahwa Amerika akan membayar harga yang pantas, karena telah mempelopori sanksi oleh Dewan Keamanan PBB terkait uji coba nuklirnya.
Seperti diketahui, Amerika mendesak diadakannya pemungutan suara mengenai rancangan untuk meningkatkan sanksi atas Korea Utara. Pejabat Korea Selatan mengatakan, pascauji coba nuklir ke enam oleh Korea Utara pada 3 September, yang disebut merupakan bom hidrogen canggih, pihak Korea Utara sewaktu-waktu bisa meluncurkan rudal antar benua lainnya demi menentang tekanan internasional.
Amerika Serikat menginginkan agar Dewan Keamanan menjatuhkam sanksi berupa embargo minyak atas Korea Utara, menghentikan ekspor komoditas utamanya yakni tekstil, dan melarang Kim Jong Un untuk melakukan perjalanan ke luar negeri serta menjatuhkan sanksi finansial.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dipicu kepanikannya, Amerika lantas berusaha memanipulasi Dewan Keamanan terkait uji coba nuklir tersebut dan hal ini merupakan bagian dari tindakan membela diri yang sah.
"Jika Amerika benar-benar melakukan resolusi ilegal dan tidak sesuai hukum terkait pemberatan sanksi, DPRK (Korea Utara) akan memastikam bahwa Amerika membayar harga yang pantas," kata juru bicara Korea Utara seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/9/2017).
"Dunia akan menyaksikan bagaimana DPRK menjinakkan gangster Amerika Serikat dengan melakukan sejumlah aksi yang lebih keras daripada yang pernah mereka bayangkan," lanjutnya.
Baca Juga
Dalam pernyataannya, sang juru bicara menyampaikan bahwa Korea Utara tengah membuat dan menyempurnakan senjata termo-nuklir yang sangat kuat sebagai alat untuk mencegah meningkatnya pergerakan musuh.
Sejauh ini, belum ada yang bisa mengklarifikasi secara independen klaim Korea Utara terkait uji coba bom hidrogen. Namun, sejumlah ahli mengatakan terdapat bukti yang cukup kuat yang meyakinkan bahwa Korea Utara telah atau hampir selesai mengembangkan bom hidrogen.
Kantor berita Korea Utara pada Minggu (10/9/2017) mengatakan bahwa Kim mengadakan jamuan untuk mengapresiasi para ilmuan dan pejabat tinggi militer serta pejabat partai yang telah berkontribusi dalam uji coba nuklir. Jamuan ini juga diakhiri dengan pertunjukan seni dam sesi foto dengan Kim Jong Un.