Kabar24.com, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana memonitoring dan mengevaluasi kawah-kawah di Dieng untuk memantau aktifitas panas bumi di lokasi itu.
"Kami memberangkatkan Tim Tanggap Darurat Badan Geologi ESDM ke Kawasan Pegunungan Dieng untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus selama 24 jam," ungkap Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial, Senin (3/7/2017).
Tim Tanggap Darurat tersebut bekerja secara koordinatif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Banjarnegara dan Instansi terkait.
"Hasil monitoring dan evakuasi tim akan disampaikan kepada BNPD Banjarnegara untuk tindak lanjut penanganan kawasan Pegunungan Dieng, guna menghindari dampak yang mungkin timbul di kemudian hari," lanjut Ego.
Di samping itu, pihak Badan Geologi juga mengimbau wisatawan dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Kawah Sileri untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas apapun di sekitar Kawah Sileri.
Badan Geologi meminta agar kawah Sileri sementara waktu kita minta untuk ditutup oleh Polres dan Kodim dengan memasang police line dan membuat jalur evakuasi khusus yang selama ini belum ada.
Baca Juga
Terkait dengan ancaman bahaya gas beracun CO2 dan H2S, masyarakat agar menghindari Kawasan Kawah Timbang yang juga berada di Pegunungan Dieng.
"Kami minta masyarakat agar tetap tenang serta tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya bagi kehidupan dan masyarakat agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari 1 (satu) meter."
Kawah Sileri di Pegunungan Dieng Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kab Banjarnegara mengeluarkan letusan freatik pada pukul 11:54:24 WIB.
Letusan freatik itu disertai dengan pengeluaran material lumpur setinggi kurang lebih 150 meter dengan jarak lontaran kurang lebih 50 meter kearah utara dan selatan serta kurang lebih 50 meter ke arah waterboom.
Akibat kejadian tersebut menyebabkan korban 12 orang yang sedang berwisata di kawasan Kawah Sileri, dengan rincian 11 orang luka ringan (akibat terkena lumpur dan lari panik) dan 1 orang luka sedang (panik dan terjatuh).