Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK KONFLIK ARAB-QATAR : Presiden AS dan Turki Beda Sikap. Trump Dukung Arab, Erdogan Bela Qatar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan keberpihakannya kepada Arab Saudi yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Sebaliknya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menentang sanksi yang dijatuhkan atas Qatar
Lanskap Qatar/Reuters
Lanskap Qatar/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Konflik diplomatik antara Arab Saudi dan Qatar membuat Washington dan Ankara berbeda sikap.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan keberpihakannya kepada Arab Saudi yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Sebaliknya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menentang sanksi yang dijatuhkan atas Qatar

Dalam serangkaian cuitan kemarin waktu setempat, Presiden Trump mengatakan isolasi Qatar -yang diduga mendanai kelompok-kelompok ekstrem- bisa menjadi awal dari berakhirnya dampak buruk yang diakibatkan oleh terorisme.

"Dalam kunjungan saya ke Timur Tengah baru-baru ini saya tegaskan bahwa tidak boleh ada lagi pendanaan bagi ideologi radikal," kata Trump sebagaimana dikutip BBC.com, Rabu (7/6/2017).

Dia kemudian menulis bahwa lawatannya di Arab Saudi dan pertemuan dengan raja Saudi telah membuahkan hasil.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan menentang sanksi yang dijatuhkan atas Qatar, setelah hubungan diplomatik antara beberapa negara Arab dan Qatar memburuk.

"Saya ingin dengan jelas mengatakan bahwa kami tidak menyetujui sanksi atas Qatar," kata Erdogan.

Menurutnya, perkembangan yang terjadi saat ini memerlukan solidaritas dan kerja sama lebih besar daripada sebelumnya.

Masalahnya, kondisi itu tidak menguntungkan negara mana pun di wilayah tersebut, ujar Erdogan.

Pada hari yang sama, Presiden Turki melanjutkan upayanya meredakan ketegangan setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Yaman, Libya dan Maladewa memutuskan hubungan dengan tuduhan pemerintah Qatar mendukung terorisme.

Menurut beberapa sumber presiden, Erdogan telah mengadakan pembicaraan telepon dengan beberapa pemimpin termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Jordania Abdullah II dan Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper