Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reklamasi Teluk Jakarta, Luhut Tegaskan Pemerintah Tak Punya Kepentingan Bisnis

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman menegaskan pemerintah tidak memiliki kepentingan bisnis terkait dengan rencana reklamasi di Teluk Jakarta yang masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan./JIBI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan./JIBI

Kabar24.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman menegaskan pemerintah tidak memiliki kepentingan bisnis terkait dengan rencana reklamasi di Teluk Jakarta yang masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatkan bahwa pemerintah sangat terbuka dengan kemungkinan meninjau ulang proyek reklamasi di Teluk Jakarta apabila ada kajian yang mampu memberikan solusi terbaik.

"Kalau ada yang komentar bahwa ini untuk kepentingan bisnis, lah, pulau-pulau itu sudah dibagi sejak zaman Pak Harto [Presiden ke-2 RI Soeharto] jadi ya pulau-pulau itu untuk siapa, itu bukan urusan kita lagi. Yang menjadi fokus kita sekarang adalah sistem, keberlangsungan pembangunan. Jangan mudah membuat pernyataan tanpa mempelajari latar belakangnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/5/2017).

Dia menegaskan kepada semua pihak agar menanti hasil kajian mengenai reklamasi di Teluk Jakarta. Dia juga tidak ingin menanggapi apabila ada keinginan proyek itu dibatalkan karena, terutama setelah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, terpilih.

"Reklamasi kita tunggu saja kajiannya, kalau kajiannya sudah keluar kita serahkan. Tidak adal alasan untuk membatalkan [proyek reklamasi] sampai hari ini, ya, saya enggak tahu nanti setelah hasil studinya keluar,” katanya.

Sebelumnya, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga S. Uno ingin agar proyek rekalamsi Teluk Jakarta dibatalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper