Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JERMAN WASPADA, Ribuan Mantan Petempur Taliban Diduga Masuk ke Negeri Itu

Ribuan mantan petempur Taliban diperkirakan telah memasuki wilayah Jerman selama dua tahun terakhir di antara lebih dari satu juta migran dan pengungsi yang masuk ke negara itu,
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, BERLIN - Jerman meningkatkan pengawasan terhadap para imigran sekaitan dugaan masuknya mantan petempur Taliban ke negeri itu.

Ribuan mantan petempur Taliban diperkirakan telah memasuki wilayah Jerman selama dua tahun terakhir di antara lebih dari satu juta migran dan pengungsi yang masuk ke negara itu, Demikian laporan majalah Der Spiegel, Sabtu (22/4/2017).

Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi Jerman (BAMF) memberikan informasi kepada pihak keamanan bahwa ribuan migran telah menunjukkan identitas mereka sebagai mantan gerilyawan Taliban selama proses permohonan suaka, kata majalah tersebut.

Ditambahkan bahwa setidaknya 70 pria Afghanistan sedang diselidiki oleh kepala jaksa federal Jerman, meskipun begitu belum jelas apakah mereka semua dicurigai sebagai petempur aktif Taliban atau tidak.

Setidaknya 70 pria Afghanistan sedang diselidiki oleh kepala jaksa federal Jerman, meskipun begitu belum jelas apakah mereka semua dicurigai sebagai petempur aktif Taliban atau tidak.

Enam orang ditahan dalam tahanan penyelidikan, dan sidang pengadilan awal yang melibatkan beberapa orang lainnya akan dimulai pekan depan, tambah laporan dari majalah itu.

Tidak ada komentar dari lembaga migrasi atau jaksa federal terkait hal tersebut.

Pemerintahan Kanselir Angela Merkel, tengah mendapatkan sorotan dan kritikan karena mengizinkan banyak migran memasuki wilayah mereka, terutama setelah terjadinya serangan pemberontak yang melibatkan para migran pada tahun lalu.

Merkel yang akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan umum 24 September mendatang, pada bulan ini melakukan peningkatan deportasi terhadap pencari suaka Afghanistan yang telah ditolak, dengan mengatakan bahwa semua negara Uni Eropa lainnya juga melakukan hal yang sama.

Dia mengatakan bahwa sekitar 55% warga Afghanistan diberi status sebagai pengungsi di Jerman, sementara 45% lainnya ditolak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper