Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISIS Klaim Tanggung Jawab Bom yang Tewaskan 76 Orang

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas tiga pengeboman mematikan yang mengguncang satu daerah di sebelah selatan Ibu Kota Suriah, Damaskus, sehingga menewaskan 76 orang lebih pada Minggu (31/1/2016).
Warga membawa seorang pria yang terluka usai serangan udara di Hamoura Eastern al-Ghouta, dekat Damaskus, Rabu (21/1)./Reuters
Warga membawa seorang pria yang terluka usai serangan udara di Hamoura Eastern al-Ghouta, dekat Damaskus, Rabu (21/1)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas tiga pengeboman mematikan yang mengguncang satu daerah di sebelah selatan Ibu Kota Suriah, Damaskus, sehingga menewaskan 76 orang lebih pada Minggu (31/1/2016).

Tiga pengeboman mengguncang Distrik Sayyidah Zaynab, yang dijaga oleh anggota kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, di pinggiran selatan Damaskus.

Ledakan pertama disebabkan oleh mobil berisi peledak yang ditujukan ke satu bus penumpang di Jalan As-Sudan di daerah itu, kata kantor berita resmi Suriah, SANA, serta menambahkan setelah pengeboman pertama, dua pelaku bom bunuh diri meledakkan sabuk peledak mereka di tengah kerumunan orang, yang berkumpul di lokasi ledakan.

Sementara itu, satu sumber yang mengetahui peristiwa tersebut mengatakan, bahwa ledakan itu menewaskan 76 orang, dan menambahkan jumlah korban jiwa bisa bertambah sebab puluhan orang menderita luka parah.

Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, yang memantau situasi di Suriah, menyatakan 25 petempur Syiah termasuk di antara mereka yang tewas.

Kelompok ISIS dilaporkan tidak menyukai warga Syiah, yang dipandang sebagai "kafir" dalam doktrin ISIS.

Permusuhan terhadap orang Syiah juga berpangkal dari perang kelompok tersebut melawan Hizbullah dan tentara Suriah di seluruh Suriah.

Makam Sayyidah Zaynab menjadi pusat kajian agama pengikut Syiah dan tujuan ziarah pemeluk Syiah dari seluruh dunia Islam.

Pada 14 Juni 2012, satu bom mobil bunuh diri mengguncang distrik itu, dan melukai tak kurang dari 14 orang.

Sejak pertengahan musim panas 2012, distrik tersebut telah sering menghadapi serangan dan pengeboman oleh kelompok ultra-radikal, yang bertujuan menyerang rakyat Syiah karena dukungan mereka pada pemerintah Suriah dan latar belakang agama mereka dalam konflik Sunni-Syiah.

Karena wilayah itu penting bagi pemeluk Syiah, Hizbullah mengirim petempurnya untuk melindungi tempat itu dan menjaga pos pemeriksaan di sekelilingnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper