Bisnis.com, PEKANBARU -- Jelang akhir tahun, nilai investasi yang masuk ke Provinsi Riau sampai saat ini tercatat Rp12 triliun atau sekitar 60% dari target 2015 senilai Rp18,5 triliun.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau Ismaili Fauzi mengatakan nilai investasi itu adalah data hingga triwulan III/2015 yang masuk ke pihaknya.
"Kalau untuk data keseluruhan 2015 ini nanti laporannya masuk ke kami sekitar Januari 2016," katanya, Kamis (17/12/2015).
Hingga akhir 2015 ini, pihaknya masih optimistis nilai investasi yang masuk ke Riau akan mencapai target.
Dari laporan pihaknya, sektor usaha yang paling diminati oleh pebisnis di Riau masih dipegang sektor perkebunan.
Selain itu sektor yang juga mendatangkan investasi besar bagi Riau yaitu bisnis pulp and paper, salah satunya dari grup usaha APRIL atau PT RAPP yang menanamkan modal senilai lebih dari Rp4 triliun saat membangun pabrik kertas baru.
"Dari sektor yang diminati itu, memang ada juga kendala yang ikut memberikan dampak pada pelemahan investasi di Riau seperti anjloknya harga sawit di pasar global," katanya.
Dia menambahkan kendala lain yang dihadapi pemprov saat akan menerbitkan izin usaha atau bisnis yaitu belum rampungnya rencana tata ruang dan wilayah setempat.
Sebelumnya Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan minat pengusaha yang ingin menanamkan modalnya ke Riau tidak surut.
"Minat investor tetap tinggi ke sini, cuma kendala yang belum selesai saat ini salah satunya soal RTRW yang belum juga rampung dibahas DPR RI," katanya.
Meski demikian, pemprov kata Andi tetap berkomitmen mendorong peningkatan investasi ke daerah itu dengan beragam program kerja seperti pembenahan dalam perizinan, reformasi birokrasi, dan beragam kemudahan bagi pengusaha untuk berbisnis di Riau.
Adapun menurut data pemprov, nilai investasi Riau sepanjang 2014 lalu mencapai Rp22,38 triliun, dan pada 2015 ditargetkan hanya senilai Rp18,5 triliun.