Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERUSUHAN TOLIKARA: Rahasia Hidup Rukun Antaragama Rhoma Irama

Ketua Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushala (Fahmi Tamami) Rhoma Irama mengimbau umat muslim untuk tidak terprovokasi atas kejadian di Tolikara, Papua.
Rhoma Irama/Antara
Rhoma Irama/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushala (Fahmi Tamami) Rhoma Irama mengimbau umat muslim untuk tidak terprovokasi atas kejadian di Tolikara, Papua.

Menurut Rhoma, umat beragama harus pintar menjaga diri agar tak memprovokasi dan jangan terprovokasi.

"Jangan over reaktif, sehingga menimbulkan hal yang lebih buruk," ujar Rhoma di Masjid Khusnul Khotimah, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2015).

 Rhoma mengatakan, sebagai umat beragama yang berjumlah lebih sedikit di suatu daerah harusnya bisa melihat situasi, sehingga tak melakukan hal-hal yang dapat memprovokasi.

"Apabila membangun masjid di lingkungan yang mayoritas umatnya Kristen, tentu memprovokasi, begitu juga sebaliknya," ujar Rhoma.

Lebih lanjut, Rhoma mengatakan akan menyosialisasikan hal ini pada seluruh umat muslim di Indonesia.

"Harus pandai melakukan dakwah yang tak provokatif, sehingga antaragama saling menghormati," ujar dia.

Rhoma sendiri mengaku telah berkomunikasi dengan umat muslim yang berada di Tolikara dan berencana untuk langsung meninjau lokasi konflik.

Bantu Renovasi

Sebagai Ketua Fahmi Tamami, Rhoma ingin membantu renovasi musala.

 "Meskipun sesungguhnya itu tanggungjawab pemerintah," katanya.

Bentrok dipicu dari surat edaran Ketua GIDI wilayah Tolikara Pendeta Nayus Wenea dan Sekretaris GIDI Pendeta Marthe Jingga kepada umat muslim di Tolikara.

Surat itu berisi larangan umat Islam merayakan Idul Fitri di Karubaga, Tolikara dan meminta perempuan muslim tak berjilbab. Pada surat edaran yang sama, Nayus juga melarang pemeluk agama mendirikan tempat ibadah di Tolikara.

Surat tersebut ditembuskan ke kepolisian resor dan pemerintah daerah Tolikara beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Namun, Jumat lalu masyarakat muslim Tolikara tetap menggelar salat Idul Fitri dan mengumandangkan takbir dengan pengeras suara, di lapangan Markas Koramil 1702/ Karubaga. Lapangan tersebut berdekatan dengan penyelenggaraan KKR jemaat GIDI.

Musala Baitul Mutaqin yang terletak di kompleks Markas Koramil ikut terbakar, bersama dengan beberapa kios dan rumah di sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper