Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MASJID DIBAKAR DI TOLIKARA: Seorang Tewas, 12 Luka-luka

Masyarakat diminta tidak terprovokasi insiden kekerasan dan pembakaran musala yang terjadi Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015).
Pembakaran masjid di Papua saat umat Muslim melaksanakan Salat Ied, Jumat (17/7/2015)./Ilustrasi-www.kabarmakkah.com
Pembakaran masjid di Papua saat umat Muslim melaksanakan Salat Ied, Jumat (17/7/2015)./Ilustrasi-www.kabarmakkah.com

Kabar24.com, JAKARTA -- Masyarakat diminta tidak terprovokasi insiden kekerasan dan pembakaran musala yang terjadi Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015).

SIMAK: KERUSUHAN TOLIKARA: Bisa Dituntaskan

"Ini soal lokal, maka diselesaikan lokal pula," kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Roni Mandang di Gedung Persekutuan Gereja Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2015).

SIMAK:KERUSUHAN TOLIKARA: TNI AD Bantah Ada Korban Jiwa

Roni mengungkapkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada jajaran untuk bersikap tenang, serta jangan begitu saja percaya dengan upaya provokatif.

BACA JUGA: Wartawan Diduga Dibunuh: Nur Baety Jarang Bicara

Menurut Roni, peristiwa dapat memunculkan persepsi seakan-akan konflik antar agama.

"Apalagi membenturkan keadaan Tolikara secara luas," katanya.

BACA JUGA: Wartawan Diduga Dibunuh: Polisi Dalami Jeratan di Tangan Korban

Meskipun begitu, PGLII bersyukur karena kondisi sudah berangsur pulih setelah insiden tersebut. Karenanya, Roni mengimbau kepada pihak berwajib untuk terus menjaga situasi kondusif kedepannya.

Selanjutnya, dia juga menyesalkan pendekatan yang dilakukan di Papua belum menggunakan jalur dialog melainkan dengan pendekatan kemanan.

Seperti diberitakan kericuhan di Kabupaten Tolikara, Papua berawal dari penyerangan berupa pembakaran dan pelemparan terhadap mushala di lokasi tersebut. Peristiwa terjadi pada pukul 07.00 WIT, Jumat (17/7/2015) saat umat Islam di sana tengah melaksanakan salat Ied di halaman Koramil 1702 / JWY.

Sebelas Kios

Selain musala, enam rumah dan sebelas kios  menjadi sasaran amukan para pembuat keonaran.

Dirjen Binmas Kristen Kementerian Agama, Oditha R Hutabarat, tengah meminta Sinode GIDI memberikan klarifikasi akurat mengenai peristiwa yang terjadi saat umat muslim menjalankan ibadah shalat ied tersebut.

 "Saya sudah menghubungi ketua Sinode GIDI agar bisa segera membuat surat kronologi kejadian," tuturnya.

Sementara  versi lain menyatakan peristiwa berawal ketika beberapa jemaat GIDI mendatangi lokasi untuk berdialog, namun tiba-tiba ada letusan senjata api yang memicu amuk warga. Akibatnya, satu orang meninggal dunia sementara 12 lainnya luka-luka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper