Kabar24.com, PARIS- Para pengemudi taksi di Prancis menggelar demo besar-besaran untuk menolak kehadiran Taksi Uber di negara tersebut.
Prancis akhirnya memerintahkan pelarangan secara nasional UberPOP, Kamis (25/6/2015) waktu setempat, sehingga berpihak kepada para pengemudi taksi yang memblokade titik-titik transportasi utama sebagai protes atas layanan berbagi kemudi online yang populer itu.
Marah terhadap apa yang mereka anggap sebagai kompetisi yang tidak sehat, para pengemudi taksi memblokir jalan-jalan ke bandara ibu kota, menjungkirbalikkan kendaraan dan membakar ban mobil untuk menekan agar skema taksi online itu dilarang.
Perdana Menteri Manuel Valls mengutuk kekerasan itu dan insiden kedua belah pihak di tengah upaya pemerintah melawan protes dengan kekerasan selain mendukung para pengemudi taksi.
"Mereka memberikan citra tercela pada pengunjung negara kita," kata dia seraya mengatakan akan mengambil langkah menekan aktivitas UberPOP.
Polisi mengatakan 70 mobil rusak dan tujuh petugas polisi terluka dalam demonstrasi ini. Sepuluh orang ditahan.
Demonstrasi ini adalah termasuk paling keras dalam rangkaian unjuk rasa di seluruh Eropa terhadap Uber yang berbasis di San Francisco itu yang memiliki pendukung antara lain bank investasi Goldman Sachs dan raksasa IT, Google.
Uber ditaksi bervaluasi mencapai 40 miliar dolar AS, demikian Reuters.