Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB: 40% Anak Indonesia Jadi Korban Bully di Sekolah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan sampai saat ini tidak ada data nasional yang memberikan gambaran seberapa parahnya kekerasan terhadap anak di Indonesia.
Kampanye Stop Bullying/Ilustrasi-huffingtonpost.com
Kampanye Stop Bullying/Ilustrasi-huffingtonpost.com

Bisnis.com, SURABAYA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan sampai saat ini  tidak ada data nasional yang memberikan gambaran seberapa parahnya kekerasan terhadap anak di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB dalam hal Kekerasan Terhadap Anak Marta Santos Pais dalam kunjungannya ke Tanah Air, Kamis (26/2/2015).

Meski tidak ada data resmi, dia mengungkapkan studi yang telah ada menunjukkan bahwa kekerasan adalah realitas yang tersembunyi yang dialami oleh banyak sekali dari seluruh anak Indonesia yang berjumlah 80 juta orang.

 
Menurut Global School-based Student Health Survey (GSHS), atau survei kesehatan global berbasis sekolah, pada 2007 sekitar 40% murid berusia 13-15 tahun di Indonesia melaporkan telah diserang secara fisik selama 12 bulan terakhir di sekolah mereka.

“Ini adalah salah satu angka yang tertinggi di Indonesia. Setengah dari anak-anak yang disurvei melaporkan telah mengalami perundungan (bully) di sekolah, sementara 56% anak laki-laki dan 29% anak perempuan di institusi – termasuk panti asuhan, pusat rehabilitasi, pesantren dan asrama serta tempat tahanan anak-anak – melaporkan telah mengalami kekerasan fisik.”

Namun, lanjutnya, hanya sedikit dari anak-anak yang menjadi korban kekerasan di Indonesia mendapatkan bantuan profesional.


Selama kunjungannya ke Indonesia yang dimulai Senin (23/2/2015), Marta telah bertemu dengan anggota DPR Ledia Hanifa dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Dia juga berpartisipasi dalam diskusi tentang kekerasan terhadap anak bersama perwakilan dari Bappenas.

Dia juga berbicara di Universitas Indonesia dan bertemu dengan beberapa organisasi kemasyarakatan serta organisasi orang muda. Pada Jumat (27/2/2015) dia akan berpartisipasi dalam dialog bersama Asean Commission on the Rights of Women and Children (Komisi Asean tentang Hak Perempuan dan Anak).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper