Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SERPONG TOWN SQUARE sepi, paguyuban tenant protes

JAKARTA:  Sepi pengunjung sejak beroperasi, para tenant yang tergabung Paguyuban Serpong Town Square (Setos) protes ke PT Dinamika Karya Utama, anak usaha PT Perdana Gapuraprima Tbk selaku pengelola Serpong Town Square.TM. Mangunsong, Penasehat

JAKARTA:  Sepi pengunjung sejak beroperasi, para tenant yang tergabung Paguyuban Serpong Town Square (Setos) protes ke PT Dinamika Karya Utama, anak usaha PT Perdana Gapuraprima Tbk selaku pengelola Serpong Town Square.TM. Mangunsong, Penasehat Hukum Paguyuban Setos mengatakan konsumen yang memiliki unit apartemen, ruko atau toko/kios merasa dirugikan karena pembangunan Setos tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan pada saat promosi penjualan yang terdapat dalam brosur.Dia menjelaskan Dinamika Karya selaku pengembang dan pengelola menjanjikan Setos adalah proyek berskala besar dengan konsep mixed use dan akan menjadi land mark serta destination center yang utama di kawasan barat Jakarta, Serpong, Tangerang, dan sekitarnya.Dinamika Karya, lanjutnya, juga menjanjikan akan membangun trade mall, office park, underpass ke Gading Serpong, dan beberapa tenant besar yang akan bergabung di Setos.“Mereka tertarik untuk membeli unit di Setos karena hal itu, tetapi kenyataannya tidak seperti yang dijanjikan. Mall dan apartemen mati karena infrastruktur tidak disediakan. Konsumen sudah mulai membeli unit apartemen, ruko, atau toko/kios sejak 2003 hingga 2009,” kata Mangunsong kepada pers, Selasa (10/7/2012).Dia menuturkan selama 9 tahun konsumen memiliki unit Setos, Dinamika Karya tidak ada progress dalam pengembangan Setos dan tenant besar seperti Solaria, KFC, dan Giant hanya sesaat bergabung. Tenan lain seperti Apotik Plus, Hoka-Hoka Bento, Mc Donald, A & W, Yogen Fruiz bahkan tidak pernah bergabung.Lebih lanjut dia menjelaskan Dinamika Karya juga tidak segera membentuk Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS), padahal seharusnya PPRS dibentuk dalam waktu 3 bulan hingga 1 tahun setelah serah terima unit. Mereka mempertanyakan penggunaan dana service charge yang telah dibayarkan setiap bulan.Menurutnya konsumen menuntut Dinamika Karya untuk mengembalikan uang pembelian unit mereka dengan harga yang berlaku saat ini yakni 3 kali lipat dari harga pada saat mereka membeli.“Perdana Gapuraprima pernah menawarkan relokasi, tetapi mereka menolak karena sudah tidak percaya dengan pengembang. Mereka lebih memilih agar uang mereka dikembalikan,” imbuhnya.

Rudy Margono, Direktur Utama Perdana Gapuraprima, mengatakan saat ini pihaknya sedang membicarakan masalah tersebut dengan managemen terkait agar diperoleh win-win solution kedua belah pihak.“Mall Serpong sudah beroperasi sejak 2007 dan sudah serah terima unit. Di tengah jalan Giant Hypermart mundur dari Setos sehingga menimbulkan sepinya traffic,” tutur Rudy dalam pesan singkat yang diterima Bisnis, Selasa (10/7/2012).Dia menjelaskan pihaknya sedang mencari tenant baru di mall tersebut dan berusaha untuk meramaikan mall itu. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deriz Syarief
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper