Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman meminta supaya pengirim surat elektronik (e-mail) yang mengirim teror bom ke pesawat Saudia Airlines SV 5267 rute Jeddah - Jakarta diusut tuntas.
Legislator Gerindra ini menilai ancaman teror seperti itu tentunya sangat berbahaya. Meskipun setelah diselidiki Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri belum ada bentuk fisik bom tersebut.
“Walaupun enggak ada bom nya, itu sudah memasuki perbuatan teror, jadi harus diusut tuntas siapa yang mengirim email dan segala macam harus kita kejar,” tegasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengapresiasi Bareskrim Polri yang menurutnya cepat tanggap untuk turun tangan merespons ancaman teror bom tersebut.
“Saya dengar sudah langsung terdeteksi pelakunya kalau enggak salah dari India, tapi kan tentu kita punya hubungan kerja sama dengan Interpol untuk ditindaklanjuti maksimal, jadi enggak bisa dianggap remeh,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara, Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.
Baca Juga
Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.
Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.
Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di area isolated parking position.