Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi, terlihat tiba di Istana Kepresidenan pagi ini.
Kehadirannya memicu spekulasi mengenai perannya dalam badan tersebut. Saat ditanya mengenai posisinya di Danantara, Rosan hanya menunjukkan pin Menteri Investasi dan menjawab dengan singkat, "Masih Menteri Investasi."
Wartawan yang mencoba menggali lebih lanjut mengenai jabatan baru yang akan diemban oleh Rosan, terutama terkait dengan peluncuran Danantara, mendapat jawaban yang lebih samar. "Nanti saja ya," ujarnya.
Adapun ketika ditanya soal rincian jabatan baru dan skema investasi yang akan diterapkan dalam platform tersebut.
Peluncuran Danantara sendiri diyakini akan membuka peluang investasi baru di Indonesia, yang menjanjikan inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, detail lebih lanjut mengenai skema dan struktur investasi yang akan diperkenalkan masih belum diungkapkan.
Pemerintah sendiri nampaknya menjaga agar informasi lebih lengkap baru diumumkan setelah peluncuran resmi platform tersebut.
Baca Juga
Peluncuran Danantara
Adapun, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meluncurkan lembaga superholding BUMN bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Agenda tersebut direncanakan akan berlangsung di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta.
Prabowo mengatakan Danantara merupakan bagian dari konsolidasi aset perusahaan pelat merah yang bertujuan meningkatkan dan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Dia menyebut Danantara akan mengoptimalkan berbagi aset dan kekuatan ekonomi BUMN.
"Optimalisasi pengolahan BUMN kita melalui konsolidasi ke dalam suatu dana investasi nasional yang akan kita launching pada 24 Februari yang akan datang. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara," kata Prabowo di Istana Negara, Senin (17/2/2025).
Menurut Prabowo Danantara memiliki dana modal kelolaan mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun (asumsi kurs Rp16.350 per dolar AS), dengan initial funding atau pendanaan awal diproyeksi mencapai US$20 miliar.
BPI Danantara disebut memiliki visi menjadi pengelola investasi terkemuka yang mampu menciptakan korporasi berdaya saing global. Badan itu bertujuan untuk mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menjadikan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju dalam kancah ekonomi dunia.