Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dipanggil ke kediaman presiden terpilih, Prabowo Subianto di Jalan Kertangara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024). Hal itu mengindikasikan Tito masuk daftar calon menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, Tito enggan menjawab lugas apakah dirinya bakal kembali menjabat Mendagri. Dia hanya menyebut bahwa Prabowo Subiantoo meminta agar inflasi yang selama ini sudah terjaga baik agar dilanjutkan.
"Beliau minta saya membantu beliau dalam kabinet mendatang," kata Tito kepada wartawan di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Lebih lanjut, Tito menyampaikan bahwa Prabowo sudah mengenal lama dirinya. Tak hanya itu, Prabowo juga sudah mengetahui bagaimana kinerja Tito selama menjadi menteri.
Menilik profilnya, Tito Karnavian lahir di Palembang, Sumatra Selatan pada 26 Oktober 1964. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 2 Palembang, kemudian Tito melanjutkan pendidikan AKABRI pada 1987.
Kemudian, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.
Baca Juga
Tito juga menyelesaikan pendidikan di Masset University Auckland di Selandia Baru pada 1998 dalam bidang Strategic Studies, serta mengenyam pendidikan di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University Singapura pada 2008 sebagai kandidat PhD bidang Strategic Studies.
Adapun, Tito memiliki karier moncer di kepolisian, dengan menduduki sejumlah posisi penting di antaranya Kapolda Papua, Asrena Polri, Kapolda Metro Jaya, Kepala BNPT hingga Kapolri.
Sejumlah kasus yang pernah ditanganinya yakni penangkapan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto atas kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiudin Kartasasmita pada 2001. Beberapa kasus lainnya yakni Bom Bursa Efek Jakarta (2001), Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott (2009), hingga Bom Sarinah Thamrin (2016).
Atas capaiannya tersebut, Tito mengalami kenaikan pangkat signifikan dan pangkat terakhirnya yakni Jenderal Polisi. Pada 2016, Presiden Jokowi menunjuk Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti.
Kemudian, pada 23 Oktober 2019 Tito dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan Presiden Jokowi periode 2019-2024.
Harta Kekayaan
Menilik laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang disampaikan pada 16 Maret 2024, Tito Karnavian tercatat memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp25,89 miliar.
Pada kategori aset tanah dan bangunan milik Tito tercatat sebesar Rp7,8 miliar yang tersebar di Jakarta Selatan, Palembang, hingga Kota Tangerang.
Selanjutnya pada bagian alat transportasi dan mesin, Tito hanya memiliki mobil sedan yang harganya tertera sebesar Rp400 juta. Namun, tidak dijelaskan secara terperinci sedan merek apa yang dimilikinya.
Tito tercatat memiliki aset kas dan setara kas sebsar Rp17,34 miliar dan harta bergerak lainnya senilai Rp260 juta. Di lain sisi, utang Tito tercatat nihil.