Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa hari lagi bulan Ramadan akan berakhir yang berarti Hari Raya Idulfitri sudah semakin dekat. Berakhirnya bulan Ramadan menandakan umat muslim akan memasuki bulan Syawal.
Namun, penetapan berakhirnya bulan Ramadan memiliki perbedaan dan persamaan antara pemerintah dengan Muhammadiyah
Bagi masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan adanya perbedaan waktu penetapan lebaran antara versi pemerintah dan muhammadiyah. Perbedaan metode dalam melihat hilal adalah alasan mengapa waktu penetapan lebaran berbeda.
Dilansir laman resmi Muhammadiyah, metode yang digunakan untuk melihat hilal adalah hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal.
Cara membaca hilal melalui metode ini adalah ketika matahari terbenam lebih dulu daripada bulan dengan jarak waktu berkisar satu menit atau kurang
Metode itu berasal dari pakar falak Muhammadiyah Wardan Diponingrat yang didasari pada QS. Yasin ayat 39-40 dan perangkat lain seperti hadis, konsep fikih, serta ilmu astronomi.
Baca Juga
Sedangkan pemerintah Indonesia menggunakan kriteria Imkan Rukyat (visibilitas hilal) lewat kriteria Menteri Agaman Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Namun, pada tahun ini penetapan lebaran diprediksi jatuh di tanggal yang sama. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dirilis
Kementerian Agama, 1 Syawal 1445 Hijriah akan jatuh pada 10 April 2024 dan diberlangsungkannya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Tetapi, perlu menunggu penetapan resmi melalui sidang isbat yang diselenggarakan pada 9 April 2024.
Sedangkan, dilansir dari akun Instagram Muhammadiyah, telah ditetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada 10 April 2024. Hal ini didasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Oleh karena itu, penetapan lebaran versi pemerintah dan muhammadiyah akan diprediksi bersamaan. Dilansir Bisnis, terdapat beberapa tahun penetapan lebaran versi pemerintah dan muhammadiyah jatuh di tanggal yang sama dan berbeda, yakni:
Penetapan lebaran di tanggal berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah
1. Tahun 2006: Pemerintah menetapkan pada 24 Oktober, sementara Muhammadiyah 23 Oktober
2. Tahun 2007: Pemerintah menetapkan pada 13 Oktober, sedangkan Muhammadiyah 12 Oktober.
3. Tahun 2011: Pemerintah menetapkan pada 31 Agustus, sedangkan Muhammadiyah 30 Agustus
4. Tahun 2023: Pemerintah menetapkan pada 22 April, sementara Muhammadiyah 21 April
Penetapan di tanggal yang sama antara pemerintah dan Muhammadiyah
1. Tahun 2015: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 17 Juli
2. Tahun 2016: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 6 Juli
3. Tahun 2017: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 25 Juni
4. Tahun 2018: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 15 Juni
5. Tahun 2019: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 5 Juni
6. Tahun 2020: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 24 Mei
7. Tahun 2021: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 13 Mei
8. Tahun 2022: Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan lebaran pada 22 Mei. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)