Bisnis.com, JAKARTA - Pada bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya bisa dilakukan dengan memberi ceramah singkat Ramadhan. Ceramah di bulan Ramadhan bisa dilakukan saat malam sholat tarawih, selain itu beberapa contoh ceramah singkat berikut bisa Anda bawakan sebagai materi kultum subuh. Berikut beberapa contoh ceramah singkat tema Ramadhan yang bisa Anda gunakan.
Dikutip dari KBBI, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Ceramah juga bisa dimaknai sebagai kegiatan menyebarkan nilai-nilai agama melalui pidato di depan jamaah.
Ceramah-ceramah keagamaan banyak ditemukan pada bulan suci Ramadhan di mana umat muslim diminta untuk memperbanyak ibadah. Tujuan dari ceramah Ramadhan antara lain untuk memperkuat iman, menyebarkan ajaran agama, dan mempertebal takwa kepada Allah SWT.
Umumnya ceramah singkat Ramadhan terdiri dari beberapa bagian, yakni salam pembuka, pengenalan isu, isi, penegasan, dan penutup. Apabila Anda berkesempatan untuk memberikan ceramah Ramadhan, beberapa contoh ceramah singkat di bawah ini bisa menjadi referensi.
Contoh Ceramah Singkat Ramadhan
1. Ceramah tentang Keikhlasan
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kita bisa berkumpul dan melaksanakan salat tarawih bersama dalam kondisi sehat. Pada kesempatan ini saya ingin memberikan ceramah dengan tema mengenai keikhlasan.
Baca Juga
Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridho Allah Swt. semata”.
Meskipun keringat dingin, tenaga, dan pikiran terkuras, saat kita tidak ikhlas dalam menjalankannya maka semua akan sia-sia. Oleh karena itu, sangat rugi bagi mereka yang menghabiskan uang untuk sedekah, tetapi hanya ingin disebut seorang dermawan.
Jadi mulai saat ini, mari kita sama-sama membangun keikhlasan untuk dapat beramal ibadah serta beramal saleh dan melakukan kegiatan lainnya tanpa pamrih.
Demikian ceramah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga jamaah dapat mengambil makna apa yang saya sampaikan dan dapat diterapkan sehari-hari.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
2. Ceramah tentang Membersihkan Hati di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum Wr. Wb
Umat Islam perlu merawat hatinya dengan baik di bulan Ramadhan dan bulan-bulan setelahnya. Dengan hati yang bersih dan baik, maka sifat dan karakter pun akan mengikuti.
Jika hatinya baik, maka semua perilaku kesehariannya akan baik, berkata jujur dan berperangai sopan santun kepada sesama, serta tidak mudah berburuk sangka kepada orang lain.
Oleh sebab itu, di akhir-akhir bulan Ramadhan ini, jangan pernah berhenti untuk memperbaiki hati yang kotor.
Terus berbenah diri untuk bisa berubah menjadi hamba yang semakin taat dalam menunaikan segala kewajiban dan tanggung jawab, serta berperilaku baik kepada sesama.
Rasulullah menyampaikan dalam sabdanya:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya dalam jasad seseorang terdapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasadnya. Namun apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR Al-Bukhari).
Imam An-Nawawi dalam salah satu karyanya mengatakan hadis ini menjadi penguat pentingnya memperbaiki hati dan menjaganya dari hal-hal yang bisa merusak kesucian hati. (An-Nawawi, Syarhun Nawawi 'ala Muslim, [Daru Ihya At-Turats: 1392], juz XI, halaman 29).
Sementara itu, menurut Syekh Ibnu Ajibah dalam salah satu karyanya, mengatakan bahwa hati merupakan setir, sedangkan anggota badan yang lain merupakan penumpangnya.
Jika penyetir membawa pada jalan yang benar, maka semua anggota badannya akan terus memancarkan kebenaran. Sebaliknya, jika diarahkan pada kesalahan, maka selama itu pula akan terus mencerminkan kesalahan.
Jika dalam hati seseorang sudah melekat sifat zuhud, maka akan terpancar dalam anggota badan yang lainnya sebagai peribadi yang selalu bersandar kepada Allah dan menerima setiap kejadian yang menimpanya.
Ia akan lebih percaya pada apa yang menjadi ketentuan Allah daripada apa yang sedang ada dalam rencananya sendiri. (Ibnu Ajibah, Iqazhul Himam Syarhu Matnil Hikam, [Beirut, Darul Ma'rifah: tt], halaman 60).
Dapat disimpulkan bahwa menjaga hati merupakan salah satu hal penting dalam Islam. Imam Az-Zarnuji dalam karyanya bahkan berpendapat mempelajari gerak-gerik hati merupakan salah satu pelajaran yang wajib untuk diketahui semua umat Islam tanpa terkecuali, karena hanya dengan ilmu tersebut seseorang bisa mengontrol hatinya dengan kendali-kendali yang benar.
Demikian ceramah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
3. Ceramah tentang Produktif Bekerja Saat Puasa
Assalamualaikum Wr. Wb
Puasa Ramadhan bukan penghalang untuk bekerja produktif. Justru, dengan niat yang tulus dan perencanaan yang baik, ibadah puasa bisa menjadi pendorong semangat kerja. Disiplin dan pengendalian diri yang diperoleh saat berpuasa dapat diterapkan dalam mengatur waktu dan menyelesaikan tugas secara efisien.
Lantas mengapa puasa tidak menghambat produktivitas? Pertama, puasa melatih disiplin dan kontrol diri. Selama berpuasa, kita dituntut untuk menahan lapar dan haus. Disiplin ini terbawa ke dalam dunia kerja. Kita jadi lebih bisa mengatur waktu, fokus pada pekerjaan, dan menghindari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi.
Kedua, puasa menyehatkan tubuh dan pikiran. Dengan pola makan teratur saat sahur dan berbuka, asupan nutrisi menjadi lebih terjaga. Hal ini berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan, sehingga kita tetap berenergi dan bisa bekerja secara optimal. Selain itu, puasa juga diyakini dapat meningkatkan kejernihan pikiran dan ketenangan batin, yang tentunya akan mendukung produktivitas.
Ketiga, puasa menumbuhkan semangat berbagi dan kepedulian. Suasana Ramadhan yang penuh kebersamaan dan kedermawanan bisa memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. Dengan niat beribadah, kita akan merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga pahala.
Dalam Al-Quran, Allah mengingatkan manusia bahwa bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga termasuk kewajiban. Pada surah at-Taubah ayat 105 Allah mengingatkan pentingnya bekerja serta larangan untuk bermalas-malasan.
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَلِمٍ الْغَيْبِ وَالشَّهْدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Nabi Muhammad dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim bahwa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, meskipun dengan pekerjaan yang kasar, lebih mulia daripada meminta-minta kepada orang lain. Hal ini berlaku meskipun orang yang dimintai memberi atau menolak permintaan tersebut.
"Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya." [HR. Bukhari dan Muslim].
Selain menekankan pentingnya usaha dan kerja keras, Islam juga menganjurkan agar setiap orang bekerja dengan cara yang halal. Konsep ini mengacu pada prinsip bahwa segala sesuatu yang diperoleh haruslah melalui cara yang sah dan tidak melanggar aturan agama.
Dengan demikian, puasa bukan alasan untuk menjadi tidak produktif dalam bekerja. Justru sebaliknya, puasa melatih setiap orang untuk bisa lebih disiplin dan mandiri dalam kehidupannya.
Demikian ceramah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
4. Ceramah Ramadhan tentang Makna dan Manfaat Puasa
Assalamualaikum Wr. Wb
Puasa di bulan Ramadhan bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga menjaga lisan, pikiran, dan perbuatan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Puasa mengajarkan kita kesabaran, keikhlasan, dan empati terhadap sesama. Selain itu, puasa juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh dan jiwa kita. Mari kita sambut bulan Ramadhan dengan hati yang lapang dan tekad yang kuat untuk menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan keteguhan hati.
Wassalamualaikum Wr. Wb
5. Amal dan Kebaikan di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum Wr. Wb
Bulan Ramadhan adalah momen yang tepat untuk melakukan amal kebaikan dan berbagi kepada sesama. Melalui sedekah, pemberian makanan berbuka, atau bantuan kepada yang membutuhkan, kita dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan yang lebih dalam menjalani ibadah puasa.
Keikhlasan dalam beramal akan mengantarkan kita pada ridha dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb
6. Kesempatan Meraih Pahala dan Ampunan
Assalamualaikum Wr. Wb
Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk meraih pahala dan ampunan yang besar dari Allah SWT. Setiap amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan dilipatgandakan ganjarannya.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan setiap kesempatan yang ada di bulan Ramadhan ini untuk meraih ridha dan ampunan-Nya, serta memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
7. Keistimewaan Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan ini merupakan waktu yang penuh berkah dan rahmat, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.
Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Itulah beberapa contoh ceramah singkat tema Ramadhan yang bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk membawakan materi ceramah keagamaan di bulan suci ini.