Bisnis.com, JAKARTA -- Polres Serang mengungkap praktik pengoplosan dan pengepakan ulang atau repacking beras Badan Urusan Logistik atau Bulog menjadi beras premium.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengungkap modus yang dilakukan oleh para tersangka yakni dengan mengoplos beras Bulog dengan beras yang tidak layak konsumsi. Selain itu pelaku juga memutihkan dan mengepak ulang beras tersebut menjadi beras premium.
"Kegiatannya adalah melakukan repacking, bleaching, dan pewangian. Yang kemudian diedarkan di daerah-daerah Bogor, Tangerang, Serang dan Cilegon," ujar Condro seperti dikutip dari Instagram resmi Polda Banten, Kamis (7/3/2024).
Condro menambahkan bahwa para tersangka telah melakukan aksinya sejak tahun 2019. Menurutnya, dari akhir 2023 hingga Maret 2024, gudang yang menjadi tempat para tersangka melakukan aksi kejahatannya telah mendistribusikan beras sebanyak 270 ton kepada konsumen.
"Nanti secara detail akan kami sampaikan karena ini masih dalam proses penyidikan," tukasnya.
Adapun beras menjadi salah satu komoditas yang paling disorot belakangan ini. Selain karena menjadi barang kebutuhan pokok, harga beras juga semakin tidak terjangkau.
Baca Juga
Di beberapa daerah masyarakat bahkan rela mengantre untuk mendapatkan beras harga murah. Pemerintah sendiri cenderung menyalahkan anomali cuaca dan kondisi global sebagai biang keladi kenaikan harga beras.