Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.297 TPS di Papua Belum Mencoblos

Ribuan tempat pemungutan suara atau TPS di wilayah Papua belum melaksanakan pencoblosan.
Ilustrasi Pemilu 2024 di Pulau Papua./Antara
Ilustrasi Pemilu 2024 di Pulau Papua./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Polri menyampaikan sebanyak 1.297 tempat pemungutan suara atau TPS di wilayah Papua belum melaksanakan pencoblosan pada Pemilu 2024.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan dari total 15.213 TPS di wilayah Papua baru dilakukan pemungutan suara di 13.916 titik. 

Sebab, selain persoalan distribusi logistik, polemik konflik sosial juga menjadi faktor penghambat pelaksanaan Pemilu di TPS Papua.

“Sistem noken ini kental dengan kerawanan [konflik sosial]. Seperti di Puncak Jaya, ada tarik ulur perebutan suara massa sehingga [pencoblosan] tidak bisa dilaksanakan,” kata Mathius dalam keterangannya, Kamis (15/2/2024).

Lebih lanjut, dia juga menyampaikan bahwa daerah Mamberamo Raya masih ada empat distrik yang belum melakukan pemungutan suara karena tidak adannya bantuan untuk distribusi logistik ke daerah pegunungan tersebut.

“Kalau di daerah Mamberamo Raya ada 4 Distrik yang belum coblos, itukan karena tidak ada helikopter untuk bawa logistik kesana, juga di beberapa wilayah lain di pegunungan karena masalah transportasi dan juga cuaca,” imbuhnya.

Dia juga merincikan total sebanyak 697 dari 811 jumlah TPS di Kabupaten Puncak Jaya yang harus melakukan pencoblosan susulan. 

Pencoblosan susulan lainnya, juga harus dilakukan di 383 dari 463 jumlah total TPS di Kabupaten Intan Jaya serta 92 dari 499 total TPS di Kabupaten Paniai.

Adapun daerah lain, seperti di Papua Pegunungan yang juga menggunakan sistem noken atau kesepakatan bersama, sebanyak 87 dari 1.083 TPS di Kabupaten Tolikara dan 4 dari 1.034 TPS di Kabupaten Jayawijaya harus melakukan pencoblosan ulang. 

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan telah mengerahkan Helikopter Puma untuk membantu jalannya pencoblosan di TPS Papua.

Dia mengatakan helikopter super puma itu membantu untuk distribusi suara di daerah Papua yang tidak bisa dilewati melalui jalur darat yang sulit dilewati seperti pegunungan.

"Jadi untuk khususnya di Papua untuk pendorongan kotak suara kita kerahkan heli super puma untuk membantu kotak suara itu ke TPS-TPS, kalau kita sekarang lihat ada musim hujan dan wilayah Papua terdiri dari pegunungan yang sulit untuk pendorongan logistik," ujar Agus di Monas, Rabu (14/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper