Bisnis.com, SOLO - Arab Saudi menangkap sejumlah orang, termasuk salah satu aktor asal Inggris, karena menggunakan keffiyeh Palestina.
Aktor bernama Abdur Rahman tersebut ditahan saat melakukan umrah di tanah suci bersama dengan keluarganya.
Alasannya karena penggunaan atribut seperti keffiyeh dan syal Palestina dilarang di Mekah. Ia pun membagikan pengalamannya ini melalui akun Istagramnya @mistahislah.
Dilansir dari Middle East Eye, Abdur Rahmah bercerita bahwa ia dihentikan oleh empat petugas keamanan Masjidil Haram.
"Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan saya," kata Abdur Rahman dikutip dari Middle East Eye, Minggu (19/11/2023).
Baca Juga
Ia pun dibawa ke sebuah lokasi, di mana petugas keamanan juga menahan orang-orang lain yang melakukan pelanggaran.
"Begitu saya ditahan, ada tentara lain yang menginterogasi saya dan bertanya tentang kewarganegaraan saya, mengapa saya di sini, dari mana saya bepergian, berapa lama saya di sini," lanjutnya.
Meskipun tak mengerti percakapan petugas, namun ia yakin bahwa kesalahannya itu disebabkan karena ia mengenakan keffiyeh dan tasbih Palestina.
Pasalnya ia mendengar beberapa kali petugas melontarkan kalimat "keffiyeh Palestina" saat selesia menginterogasinya.
"Akhirnya, ketika saya dilepas, seorang pekerja mendatangi saya, mengambil syal saya dan berkata, 'Ini tidak bagus, Israel-Palestina tidak bagus, jadi jangan dipakai, tidak boleh'," kata dia menirukan ucapan prajurit itu.
Alasan penggunaan atribut Palestina dilarang di Arab Saudi
Melansir dari kemenag.go.id, penggunaan atribut yang menunjukkan identitas personal maupun kelompok tertentu dilarang di Arab Saudi.
Pembentangan bendera dan pemakaian atribut Palestina masuk ke dalam aturan ini. Bahkan akun resmi Instagram KJRI Jeddah, @indonesiainjeddah, juga pernah menyampaikan mengenai hal ini.
Dari unggahannya pada 5 November 2023 lalu, pemerintah Arab Saudi melarang penggunakan simbol atau atribut negara lain tanpa izin di negaranya.
"Sehubungan dengan kondisi Kemanusiaan yang terjadi di Wilayah Gaza, Palestina, KJRI Jeddah menghimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia di Saudi Arabia untuk tetap memperhatikan ketentuan dan hukum yang berlaku di Saudi Arabia dalam memberikan dukungan atas perjuangan Bangsa Palestina," tulis akun KJRI Jeddah.
Sehingga penggunaan simbol dan atribut yang menunjukkan identitas dari negara lain tanpa izin sudah masuk pelanggaran dan dapat dikenai sanksi.
Alasan ini disebabkan karena Pemerintah Arab Saudi ingin membuat tempat ibadah bebas dari unsur politik.