Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerit Kelu Nenek Amlah, Asa Wanita Usia 105 Tahun agar Dikebumikan di Rempang

Nenek Amlah atau Nek Cu (105 tahun) berharap dimakamkan di Pulau Rempang. Atas nama Proyek Strategis Nasional mimpi Nek Cu terancam pupus.
Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) melakukani aksi solidaritas bela Rempang di Tugu Kujang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/9/2023). Dalam aksinya tersebut mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek Rempang Eco-City dan mengutuk tindakan represif, intimidasi, dan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz
Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) melakukani aksi solidaritas bela Rempang di Tugu Kujang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/9/2023). Dalam aksinya tersebut mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek Rempang Eco-City dan mengutuk tindakan represif, intimidasi, dan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz

Bisnis.com, BATAM - Nenek Amlah atau biasa dipanggil Nek Cu (105 tahun) tak pernah membayangkan masa lalunya bakal terkubur bersama rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Keinginan meninggal dan di kubur di Pulau Rempang terancam pupus.

Guratan kesedihan tersirat dari wajah Nek Cu saat bertemu dengan Bisnis, pekan lalu. Dia mengaku 'dipaksa' mengalah dan meninggalkan tanah kelahiran demi kepentingan PSN. Lahan akan diserahkan ke perusahaan China yang disebut bakal membenamkan investasi awal Rp175 triliun.

"Sedihlah, sejatinya kita lahir di sini, ingin rasanya mati di sini, tapi kalau tak bisa apa boleh buat," kata Nek Cu dengan lirih.

Nek Cu yang kini tinggal seorang diri, telah menjadi penduduk asli Pulau Rempang sejak 1918.

Hidupnya tenang. Sehari-hari waktunya dihabiskan dengan bersenda gurau dengan anak-anak di kampung nelayan tradisional. Kebiasaan itu dilakukan selepas menjemur rumput laut pemberian tetangga.

Rumahnya kecil di pinggir pantai. Namun, dia merasa hunian itu cukup untuk bersantai menikmati semilir angin laut di usia senja.

Angan menikmati sisa hidupnya dengan dengan tenang terusik. Pertama kali, dia mendengar kabar rencana relokasi itu dari warga sekitar.

Jerit Kelu Nenek Amlah, Asa Wanita Usia 105 Tahun agar Dikebumikan di Rempang

Nek Cu atau Amlah warga Kampung Pasir Panjang/Bisnis-Rifki Setiawan Lubis.

Informasi yang diperoleh pun hanya sebatas selebaran yang dibagikan Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang dibacakan tetangganya. 

Dengan suaranya yang tak lagi lantang, Nek Cu tidak bisa berkata-kata. Meski begitu, ekspresi wajahnya menggambarkan kesedihan hatinya.

Nek Cu mengaku sedih jika harus meninggalkan tanah kelahiran. Dia mengaku tak pernah keluar, dan menetap selain di Pasir Panjang.

Dia tak pernah membayangkan bakal diusir dari kampung halamannya saat sudah renta. Meski begitu, Nek Cu tidak menolak untuk pindah, tapi hanya satu mintanya.

"Aku ini sudah tua, yang penting anakku selamat, cucu cicitku selamat," harap Nek Cu.

Nek Cu tidak sendiri untuk mempertahankan kampung halaman tercintanya. Ada Anto dan Amran, warga Pasir Panjang lainnya. Ingin membaca cerita selengkapnya di liputan khusus ini : Asa yang Hilang di Pulau Rempang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper