Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh akan mendeklarasikan calon presiden (capres) usungannya pada 9 Oktober 2023. Ada enam kandidat capres yang dipertimbangkan, nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi yang paling kuat.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan, pihaknya telah melakukan rapat presidium partai pada Senin (11/9/2023) lalu. Hasilnya, ditetapkan 9 Oktober 2023 menjadi tanggal pendeklarasian capres usungan.
“Nanti kita umumkan capresnya di Gelora Bung Karno [Stadion GBK], 150.000 buruh dari seluruh Indonesia akan datang di Gelora Bung Karno, akan kita umumkan pada tanggal 9 Oktober,” ungkap Said dalam konferensi pers seperti yang ditayangkan YouTube KompasTV, Rabu (13/9/2023).
Sebelum itu, Partai Buruh akan melakukan penjaringan dan kesediaan kepada kandidat capres. Lalu, jika bersedia maka mereka akan diminta untuk melakukan pemaparan baik dalam kuliah umum ataupun debat publik.
Setelahnya, mereka Partai Buruh akan melakukan rapat dan memutuskan satu capres pilihan. Saat ini, Said mengatakan tersisa enam kandidat capres setelah dilakukan pencermatan.
Keenam nama kandidat capres itu merupakan hasil rekomendasi dari organisasi pendiri dan pengurus struktural Partai Buruh dari 38 provinsi. Sebelumnya, Partai Buruh sudah mengeliminasi nama Anies Baswedan sebagai kandidat capresnya.
Baca Juga
“Ganjar Pranowo didukung oleh 12 provinsi, Prabowo Subianto didukung oleh 12 provinsi. Sama nih rupanya Pak Ganjar dan Pak Prabowo di internal Partai Buruh. Said Iqbal 8 provinsi, Najwa Shihab 2 provinsi, Rizal Ramli 2 provinsi, Rocky Gerung 2 provinsi,” ungkap Said.
Meski demikian, Said mengatakan pihaknya juga menunggu hasil uji materi penghapusan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen yang diajukan Partai Buruh ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Nah kami baru mendapatkan kabar 1-2 hari yang lalu bahwa MK besok tanggal 14 September 2023 akan mengumumkan [hasil uji materi presidential threshold dari Partai Buruh],” ucapnya.
Partai Buruh ingin mencalon presiden alternatif. Oleh sebab itu, Said berharap MK mengabulkan uji materi agar presidential threshold menjadi 0 persen sehingga Partai Buruh bisa mengusung capres sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain terlebih dahulu.