Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Elektabilitas Cawapres: Erick Thohir Naik, Sandi dan Ridwan Kamil Turun

Tiga nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir mengalami perubahan tren elektabilitas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disopiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berkunjung ke Kompleks PT Pindad (Persero) di Dusun Sedayu, Turen, Kec. Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin (24/7/2023)./Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disopiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berkunjung ke Kompleks PT Pindad (Persero) di Dusun Sedayu, Turen, Kec. Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin (24/7/2023)./Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam survei versi Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas memaparkan Erick Thohir mengalami kenaikan angka  menjadi 8,0 persen pada periode survei Agustus. Padahal, pada Januari elektabilitas dari Menteri BUMN itu hanya mencapai 3,1 persen dan 4,5 persen pada Mei 2023.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno justru mengalami tren penurunan elektabilitas yang cukup signifikan.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil terus mengalami penurunan jika dibandingkan pada Januari 2023. Pada waktu itu, Kang Emil meraih angka sebesar 10,1 persen. Namun pada Mei angka tersebut turun hingga berada di 9,3 persen. Tren penurunan itu kembali terjadi pada survei Agustus yang hanya mencatatkan sebesar 8,4 persen.

Di sisi lain, elektabilitas Sandiaga pada Januari tercatat sebesar 12,4 persen, dan kemudian turun pada Mei dengan angka 11,9 persen, bahkan menjadi hanya 8,2 persen pada Agustus 202.

Adapun tiga nama tersebut masih lebih tinggi elektabilitasnya apabila disandingkan dengan nama bacawapres lain yang muncul di survei ini, seperti Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko Polhukam Mahfud Md, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

AHY misalnya, pada Januari 2023 putra Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya mencatatkan elektabilitas sebesar 3,7 persen, kendati demikian meskipun belum masuk ke jajaran tiga besar, tetapi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat itu terus mengalami peningkatan yakni pada Mei 2023 4,1 persen dan melonjak cukup baik pada Agustus di 5,1 persen.

Selain itu, untuk nama Mahfud Md juga terus mengalami kenaikan secara bertahap, apabila pada Januari masyarakat hanya mempercayainya dengan 0,9 persen suara, tetapi pada Mei angka tersebut naik tajam menjadi 3,8 persen, meskipun pada Agustus 2023 perolehan elektabilitas Mahfud kembali turun 0,1 persen sehingga perolehannya sebanyak 3,7 persen.

Nama lain yang menarik adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengalami suara dinamis untuk diusung sebagai bacawapres, bagaimana tidak pada Januari 2023 Ahok hanya mendapat 1,5 persen dan terjun cukup tinggi pada Mei menjadi 0,9 persen dan kembali melompat pada Agustus dengan 2,6 persen.

Selain itu, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun sepertinya masih harus mendulang kepercayaan masyarakat kembali, sebab sejak Januari—Agustus perolehan elektabilitasnya tak menanjak signifikan dan tak melewati hingga 1 persen. Yaitu, pada Januari di 0,2 persen, Mei dengan 0,3 persen, dan Agustus sebesar 0,4 persen.

Untuk diketahui, survei periodik yang dirilis Litbang Kompas pada Selasa (22/8/2023), dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023.

Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Tingkat kepercayaan survei senilai 95 persen, margin of error penelitian plus minus 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper