Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid memberi kode pihaknya tak akan segan meninggalkan koalisi dengan Partai Gerindra apabila tak ada kejelasan soal posisi calon wakil presiden (cawapres).
Sebagai informasi, PKB dan Gerindra sudah membentuk koalisi sejak Agustus 2022. Gerindra mengusung ketua umumnya Prabowo Subianto jadi calon presiden (capres), sementara PKB ingin ketua umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi calon wakil presiden (cawapres).
Dia mengakui, pihaknya belakangan kerap menunjukkan kedekatan dengan PDI Perjuangan (PDIP). Bagaimanapun, lanjutnya, PDIP dan PKB selalu berkoalisi sejak 2014. Sementara pada 2004 hingga 2014, PKB berkoalisi dengan dengan Partai Demokrat.
"Jadi secara sejarah, PKB ini bersama Demokrat dan bersama PDIP," jelas Jazilul dalam acara Talkshow PKB Mendengar di Kantor DPP PKB, Selasa (1/8/2023).
Sedangkan, lanjutnya, PKB baru memulai hubungan baik dengan Gerindra. Setidaknya, sejak Gerindra masuk ke koalisi pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019. Oleh sebab itu, Jazilul merasa masih banyak pandangan yang harus diserasikan antara PKB dan Gerindra termasuk soal usungan capres-cawapres.
Namun, dia memberi kode pihaknya bisa saja meninggal Gerindra apabila tak ada kejelasan soal pasangan capres-cawapres yang sesuai harapan PKB
Baca Juga
"Kalau di YouTube itu [ada pantun]: lu sebelas, gue dua belas, lu enggak jelas, gue lepas," ujar Jazilul sambil tersenyum.
Lebih lanjut, dia menegaskan pimpinannya hanya akan memilih berkoalisi dengan pihak yang kesempatannya menang besar di Pilpres 2024.
"Gus Imin memilih yang menang," tegasnya.