Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Panas Hantam AS hingga Eropa, Jaringan Listrik hingga Kesehatan Terancam

Gelombang panas ekstrem mengancam sistem kelistrikan hingga kesehatan manusia.
Danau yang hampir kering di Besse-sur-Issole saat Prancis menghadapi musim dingin yang kering sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kekeringan dan pembatasan air di musim panas, 2 Maret 2023/Reuters
Danau yang hampir kering di Besse-sur-Issole saat Prancis menghadapi musim dingin yang kering sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kekeringan dan pembatasan air di musim panas, 2 Maret 2023/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang panas ekstrem tengah melanda wilayah Amerika Serikat hingga Eropa pada musim panas 2023.

Seperti dilaporkan Bloomberg Minggu (16/7/2023) waktu setempat, hampir 25 persen penduduk Amerika Serikat (AS) kini tengah menghadapi suhu tinggi dengan tidak ada tanda-tanda mereda dalam waktu dekat. Kondisi ini telah membebani jaringan listrik dan meningkatkan risiko kesehatan di Negeri Paman Sam.

The National Weather Service mengatakan sekitar 46 juta orang dari California hingga Texas, Oklahoma, dan Arkansas berada di bawah peringatan panas berlebihan. Sedangkan, 36 juta orang dalam kondisi yang tidak terlalu parah tetapi sangat tidak nyaman.

Adapun, gelombang panas ekstrem yang menerpa wilayah selatan AS diprediksi masih akan berlanjut pada pekan depan.

Dari Benua Biru, gelombang panas juga menghantam dan berpotensi menjadikan 2023 sebagai musim panas terpanas yang pernah ada.

Negara-negara Eropa di bagian selatan telah merasakan kebakaran hutan dan badai petir yang hebat. Suhu diperkirakan akan melewati 40 derajat celcius lebih.

Bahkan, Kementerian Kesehatan Italia telah mengeluarkan peringatan darurat untuk 16 kota termasuk Roma, Florence, dan Palermo pada Minggu (16/7/2023). Mereka merekomendasikan agar orang menghindari sinar matahari langsung pada jam-jam terpanas.

Bloomberg melaporkan perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi cuaca ekstrim di bumi belahan utara pada musim panas 2023. Kondisi ini telah menciptakan panas yang menyengat dari China hingga Texas serta banjir yang menghantam New York dan Delhi.

Maxar memprediksi temperatur di atas normal masih akan bertahan di sebagian besar wilayah Eropa Selatan. Sedangkan, wilayah Balkan akan merasakan gelombang panas di bawah 40 derajat celcius.

Sebaliknya, wilayah Britania Raya dan Nordik akan merasakan cuaca lebih dingin 10 hari ke depan. Sebelumnya, wilayah Britania Raya mencetak rekor suhu paling panas pada Juni 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper