Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap cita-cita masa kecilnya yang ingin menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), atau saat itu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Pada wawancara dengan jurnalis senior Najwa Shihab, Prabowo mengungkap alasannya menjadi tentara, salah satunya dapat membela rakyat Indonesia.
"Terus terang saja saya akui, dari kecil saya selalu ingin jadi seorang tentara. Dan kala itu saya ingin menjadi seorang Panglima yang bisa membela bangsa dan rakyatnya," kata Prabowo, dikutip Bisnis, Jumat (30/6/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan bahwa faktor utama yang membuatnya bercita-cita sebagai seorang tentara yaitu kegemaran terhadap kisah-kisah heroisme.
Dia menceritakan bahwa keluarganyam merupakan pejuang, sehingga kerap kali diingatkan untuk bisa mengikuti jejak-jejak mereka.
"Ini makam pamanmu, pamanmu gugur di Tangerang. Dulu saya dibesarkan seperti itu. Jadi saya pun ingin mengikuti jejak mereka. Dan itu saya kira tercapai," tambahnya.
Baca Juga
Saat mewawancarai Prabowo, Najwa sempat menampilkan foto mantan menantu Presiden Soeharto itu di kala muda atau sekitar usia 12 tahun. Najwa bertanya apa yang ingin Prabowo sampaikan kepada dirinya di masa remaja itu.
Prabowo, yang kini dipilih menjadi bakal calon presiden Partai Gerindra itu, mengatakan bahwa seharusnya dia lebih rajin menimba ilmu.
"Harusnya kamu lebih rajin belajar," katanya.
Untuk diketahui, politisi berlatar belakang militer itu menduduki jabatan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) di masa-masa rezim Soeharto. Jabatan itu merupakan jabatan terakhirnya di militer.
Namun demikian, berdasarkan catatan Bisnis, Prabowo dilengserkan oleh Presiden BJ Habibie dari jabatannya usai lengsernya Orde Baru pada 1998.
Prabowo kemudian langsung digantikan oleh Mayjen TNI Johny J Lumintang. Hal itu dibenarkan langsung oleh para petinggi ABRI kala itu.
"Benar, jabatan Pangkostrad telah diserahterimakan dari Letjen Prabowo Subianto kepada Mayjen TNI Johhny J Lumintang dalam upacara serah terima sederhana di Makostrad, Jumat [22 Mei] sore pukul 17.30 WIB," tutur Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD brigjen TNI Dewa Putu Rai seperti dilansir Harian Bisnis Indonesia edisi 23 Mei 1998.