Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Dituduh Memerkosa, Pengacara: Hina Sistem Peradilan AS

Pengacara menyebut kasus dugaan pemerkosaan dan pencemaran nama baik yang dituduhkan E Jean Carroll terhadap Donald Trump menghina peradilan AS.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didampingi oleh anggota tim hukumnya, Susan Necheles dan Joe Tacopina, saat di pengadilan untuk dakwaan atas tuduhan dari dakwaan oleh Dewan Juri Manhattan, 4 April 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didampingi oleh anggota tim hukumnya, Susan Necheles dan Joe Tacopina, saat di pengadilan untuk dakwaan atas tuduhan dari dakwaan oleh Dewan Juri Manhattan, 4 April 2023. REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA - Kuasa hukum mantan Presiden Amerika Serikat (As) Donald Trump menyebut kasus dugaan pemerkosaan dan pencemaran nama baik yang dituduhkan oleh penulis E Jean Carroll terhadap kliennya merupakan penghinaan terhadap sistem peradilan.

Pada persidangan Senin (8/5/2023), pengacara Trump, Joseph Tacopina, mendorong agar para juri untuk mengenyampingkan pendapat mereka tentang mantan Kepala Negara itu.

Dia mendesak agar para juri dalam persidangan menolak upaya tuduhan Carroll, yang dinilai sebagai upaya mencari keuntungan dari sebuah cerita palsu.

"Apa yang telah dilakukan E Jean Carroll di sini adalah penghinaan terhadap peradilan. Dia telah menyalahgunakan sistem ini dengan mengajukan klaim palsu untuk uang, status, alasan politik," ujarnya dalam argumen penutup pada sidang perdata di Pengadilan Manhattan, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (9/5/2023).

Trump lalu menuduh Carroll mengarang cerita yang menjerat dirinya guna mendorong penjualan memoar 2019. Tuduhan Carroll terhadap Trump dimuat di dalam memoar tersebut.

Penulis perempuan berumur 79 tahun itu sebelumnya mengajukan gugatannya terhadap mantan Presiden AS dari Partai Republik pada 2022.

Carroll menuduh Trump memerkosanya di ruang ganti pada toko serba ada (toserba) Bergdorf Goodman, Manhattan, pada sekitar 1995-1996.

Dia juga menuduh Trump mencemarkan nama baiknya dengan menyangkal terjadinya peristiwa tersebut. Untuk itu, mantan kolumnis majalah Elle tersebut mencari ganti rugi uang dengan jumlah yang tidak ditentukan.

Sementara itu, gugatan pencemaran nama baik Carroll berkaitan dengan suatu unggahan Trump pada Oktober 2022 di platform Kebenaran Sosial Trump.

Pada platform itu, Trump menyebut tuduhan Carroll sebagai penipuan dan kabar palsu sekaligus kebohongan.

Sebelumnya, Senin (8/5/2023), pengacara Carroll Robert Kaplan mengatakan bahwa video viral Trump pada Access Hollywood 2005 memperkuat tuduhan kliennya dan perempuan lain yang menuduhnya atas pelecehan seksual.

"Dia mengaku di video tersebut melakukan persis hal-hal yang membawa kita semua ke sini ke ruang sidang ini," kata Kaplan dalam argumen penutupnya.

Trump, yang menjabat sebagai Presiden AS dari 2017 hingga 2021, saat ini merupakan kandidat terdepan untuk mendapatkan nominasi calon Presiden AS dari Partai Republik pada 2024.

Dia melepaskan haknya untuk bersaksi di persidangan dan memilih untuk tidak memberikan pembelaan. Politikus berlatar belakang pengusaha itu bertaruh bahwa juri akan memutuskan pihak Carroll gagal membuktikan klaimnya.

Di sisi lain, pengacara Trump yaitu Joseph Tacopina mengatakan bahwa ketidakmampuan Carroll dalam mengingat tanggal kejadian yang dituduhkan membuat Trump tidak bisa membela diri.

"Tanpa tanggal, tanpa bulan, tanpa tahun, Anda tidak bisa memberikan alibi, Anda tidak bisa memanggil saksi," katanya.

Sejak persidangan dimulai pada 25 April 2023, Trump terlihat tidak menunjukkan batang hidungnya di ruang sidang. Akan tetapi, dia sempat mengatakan kepada wartawan di Irlandia pada Kamis lalu bahwa dia "mungkin" akan hadir.

Hakim Distrik AS Lewis Kaplan, yang tidak terkait dengan pengacara Carroll, mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan juri bakal mulai berunding pada Selasa (9/5/2023) pekan ini.

Pada sebuah video deposisi yang diputar untuk juri Rabu pekan lalu, Trump membantah telah memperkosa Carroll.

"Ini adalah cerita yang paling konyol dan menjijikkan," kata Trump dalam video tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Penulis : Dany Saputra
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper