Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menilai bahwa perbedaan penetapan awal Syawal 1444 H atau Hari Raya Idulfitri adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai hal itu wajar karena ada dua metode penetapan 1 Syawal 1444 H yang digunakan di Indonesia. Metode yang dimaksud adalah hisab (perhitungan) dan rukyat (pemantauan).
“Perbedaan penerapan Idulfitri merupakan hal yang biasa, perhitungan hisab Muhammadiyah pun sesuai dengan perhitungan hisab yang dilakukan lembaga lainnya,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (13/4/2023).
Oleh karenanya, Mu’ti mengharapkan agar seluruh pihak yang memilih untuk merayakan Idulfitri 2023 pada waktu yang berbeda dengan Muhammadiyah agar dapat saling menghormati perbedaan yang ada. Sebab, perbedaan hanya terjadi pada metode penetapannya saja dan bukan pada perbedaan pokok.
Seperti diketahui, metode hisab merupakan metode yang dipilih Muhammadiyah untuk menetapkan setiap awal bulan Kamariah. Hal ini didasarkan atas penjelasan yang terkandung dalam dua ayat Al-Quran, yakni Q.S. Ar-Rahman ayat 5 dan Q.S. Yunus ayat 5.
Metode ini memungkinkan Muhammadiyah untuk dapat terlebih dahulu menetapkan awal bulan Kamariah, termasuk bulan Ramadan dan Syawal. Mereka pun telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 2023 pada Jumat, 21 April 2023.
Baca Juga
Mu’ti mengatakan, keputusan ini dicapai usai Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah melakukan hisab hakiki wujudul hilal pada 23 Desember 2022.
Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta pada Kamis (20/4/2023) telah menunjukan posisi yang berada di atas ufuk. Maka dapat dikatakan, hilal telah terlihat pada saat itu.
Adapun, ijtimak atau kondisi ketika bumi, bulan, dan matahari berada pada posisi garis bujur yang sama pun juga telah terlihat pada Kamis (20/4/2023) pukul 11.15 WIB.
“Penetapan Idulfitri sudah final, tidak akan ada perubahan. Perhitungan hisab Muhammadiyah juga sesuai dengan perhitungan hisab yang dilakukan oleh lembaga lainnya,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (13/4/2023).
Sementara itu, hasil hisab itu juga menetapkan soal awal bukan Dzulhijah 1444 H, di mana 1 Dzulhijah 1444 H akan jatuh pada Senin (19/6/2023).