Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikepung Koalisi Besar, PDIP Bakal Gandeng Kelompok Relawan?

Peneliti politik dari BRIN Aisah Putri Budiarti menilai PDI Perjuangan (PDIP) bisa kembali memanfaat kelompok relawan jika nantinya dikepung koalisi besar.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan saat acara peringatan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan saat acara peringatan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai PDI Perjuangan (PDIP) bisa kembali memanfaat kelompok relawan jika nantinya dikepung koalisi besar pada Pilpres 2024.

Aisah menjelaskan, koalisi besar dapat memunculkan ruang alternatif seperti jaringan relawan seperti kejadian Pilpres 2014. Saat itu, banyak kelompok relawan Joko Widodo (Jokowi) yang bermunculan sebagai respons untuk melawan koalisi besar lawan yang mendukung Prabowo Subianto.

“Pada Pilpres 2014, banyak jaringan relawan kemudian terbentuk untuk mendukung Jokowi sebagai bagian dari strategis politik saat itu untuk melawan koalisi besar yang dimiliki Prabowo sebagai kompetitornya,” jelas Aisah kepada Bisnis, dikutip Kamis (13/4/2023).

Pada Pilpres 2014, pasangan calon Jokowi-Jusuf Kalla memang hanya didukung koalisi minor dibanding koalisi yang mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

Saat itu, Jokowi-JK hanya didukung koalisi partai politik (parpol) yang merepresentasikan 36,4 kursi di DPR (PDIP, PKB, NasDem, Hanura), sedangkan Prabowo-Hatta Rajasa didukung oleh koalisi parpol mayoritas yang mewakili 51,9 persen kursi di DPR (Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP).

Meski begitu, nyatanya pasangan Jokowi-JK dapat menang dari Prabowo-Hatta. “Dari pengalaman itu juga menunjukkan bahwa koalisi besar tidak selalu berujung pada kemenangan dalam pemilu,” ujar Aisah.

Koalisi besar, lanjutnya, akan berdampak ke penentuan strategi politik para peserta pilpres. Koalisi besar tentu akan diuntungkan sebab terjadi penumpukan modal sosial-politik serta materiil pada kandidat yang didukung.

“Partai politik yang punya pemikiran menang dalam pemilu, tentu akan memilih bergabung dengan koalisi besar yang punya kekuatan politik dan finansial besar juga,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, parpol yang dikepung koalisi besar akan memanfaat kekuatan massa di luar parpol, seperti kelompok relawan. Apalagi, jika dia yakin kandidat yang didukungnya dapat melawan kandidat koalisi besar.

“Kecuali jika partai itu yakin bahwa kandidat yang diusungnya sangat populer hingga mampu menang, dan punya kekuatan modal sosial-politik dan finansial kuat dari dukungan di luar koalisi partai politiknya, seperti yang berlangsung pada Pilpres 2014,” lanjut Aisah.

Wacana pembentukan koalisi besar belakangan ini, menurut Aisah, juga seakan mengepung PDIP. Dia melihat PDIP berkukuh ingin kadernya maju sebagai capres, bukan cawapres.

Sementara itu, arah koalisi besar lebih memberi dukung ke Prabowo. Oleh sebab itu, Aisah mengira kecil kemungkinan PDIP dapat bergabung ke koalisi besar.

“PDIP saya duga akan tetap mengusung nama kader partai sebagai presiden sehingga masih kecil kemungkinan mau melebur dalam koalisi besar yang potensinya mengusung Prabowo,” jelasnya.

Aisah tak akan heran jika nantinya ada tiga pasangan capres-cawapres yang akan bertanding pada Pilpres 2024. “Saya duga pilpres ke depan tidak akan jauh dari hasil survei yang menunjukkan akan ada tiga nama besar yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies,” tutupnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper