Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Blacklist 6 Perusahaan China, Gara-gara Balon Mata-mata

Menyusul munculnya balon mata-mata di China, Amerika Serikat memblack list 6 perusahaan China
Balon mata-mata China yang dicurigai melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) pada 4 Februari 2023. REUTERS/Randall Hill
Balon mata-mata China yang dicurigai melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) pada 4 Februari 2023. REUTERS/Randall Hill

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mencatat enam perusahaan China ke daftar hitam yang diduga terkait dengan balon mata-mata China yang melintasi wilayah udara AS.

Keenam entitas tersebut adalah Beijing Nanjiang Aerospace Technology Co, China Electronics Technology Group Corporation 48th Research Institute, Dongguan Lingkong Remote Sensing Technology Co, Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co, Guangzhou Tian-Hai-Xiang Aviation Technology Co, dan Shanxi Eagles Men Aviation Sains dan Teknologi Group Co.

Daftar hitam akan mempersulit lima perusahaan dan satu lembaga penelitian untuk mendapatkan ekspor teknologi AS.

Langkah tersebut kemungkinan akan semakin meningkatkan pertikaian diplomatik antara AS dan China yang semakin intensif karena balon pengawasan, yang akhirnya ditembak jatuh oleh AS akhir pekan lalu.

AS mengatakan balon itu dilengkapi untuk mendeteksi dan mengumpulkan sinyal intelijen, tetapi Beijing bersikeras itu adalah pesawat cuaca yang terbang keluar jalur.

Pada hari Jumat, Biro Industri dan Keamanan AS mengatakan enam entitas China menjadi sasaran karena "dukungan terhadap upaya modernisasi militer China, khususnya program kedirgantaraan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) termasuk kapal udara dan balon".

“PLA menggunakan Balon Ketinggian Tinggi (HAB) untuk kegiatan intelijen dan pengintaian,” ujar laporan itu dilansir Aljazeera.

Tidak ada komentar langsung dari China tentang daftar hitam itu.

Pada hari Jumat, sebuah jet tempur militer AS menembak jatuh objek tak dikenal yang terbang di lepas pantai utara Alaska yang terpencil atas perintah Presiden Joe Biden.

Objek itu jatuh karena dilaporkan menimbulkan ancaman bagi keselamatan penerbangan sipil daripada pengetahuan apa pun yang terlibat dalam pengawasan.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan objek ketinggian tinggi" itu terbang pada ketinggian 12.000 meter (40.000 kaki) di atas Alaska, menimbulkan ancaman bagi penerbangan sipil.

"Kami tidak tahu siapa yang memiliki objek ini," kata Kirby.

“Kami menyebut ini objek karena itulah deskripsi terbaik yang kami miliki saat ini,” katanya. “Kami tidak memiliki informasi apa pun yang akan mengonfirmasi tujuan yang dinyatakan untuk objek ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper