Bisnis.com, SOLO - Pemerintah China sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Hal tersebut lantaran mereka semakin sering ditinggalkan oleh orang kaya di negara tersebut.
Dilansir dari Stuff, Keputusan Presiden China Xi Jinping untuk membatalkan pembatasan perjalanan akibat Covid mempercepat eksodus orang kaya China.
Laporan menyebut jika orang-orang kaya asal China mulai mencari hunian di negara lain yang menurut mereka lebih nyaman.
Ya, sejak China memberlakukan kebijakan nol Covid pada bulan Desember 2022, banyak orang Cina kaya mulai bepergian ke luar negeri untuk melihat-lihat real estat atau menyusun rencana untuk beremigrasi, kata konsultan imigrasi dalam wawancara
Salah satu negara yang jadi tujuan orang-orang kaya di China ini adalah Amerika Serikat alias AS.
Mengapa demikian? laporan menyebut jika ini erat kaitannya dengan kebijakan yang diberlakukan oleh Presiden Xi Jinping.
Tindakan keras Xi terhadap industri seperti teknologi, real estate dan pendidikan, dan dorongannya untuk "kemakmuran bersama", telah menakuti orang kaya di China.
Orang China bisa semakin kaya dengan tidak mempertanyakan supremasi komunis di negara tersebut.
Penasihat orang kaya mengatakan kekhawatiran itu telah memburuk sejak Oktober, ketika Xi memperkuat kontrol politiknya pada kongres partai dua kali dalam satu dekade.
Itulah mengapa, banyak orang kaya China yang coba "kabur" dari negaranya itu untuk mengamankan diri dan harta.
Menurut New World Wealth, migrasi kalangan orang kaya sudah dimulai tahun lalu. Sekitar 10.800 orang kaya China bermigrasi pada 2022, terbanyak sejak 2019, dan terbanyak kedua setelah Rusia.
Karena kebanyakan dari mereka ingin pindah ke AS, maka beberapa pihak dari negara tersebut full senyum.
Firma hukum imigrasi Kanada Sobirovs melihat semakin mendesaknya klien China yang ingin bermigrasi ke negara Amerika Utara.