Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes: 3 Kontak Erat Pasien Omicron XBB.1.5 Dinyatakan Negatif

Kemenkes memastikan seluruh kontak erat dengan pasien positif subvarian Omicron XBB1.5 telah negatif Covid-19.
Petugas kesehatan menunjukkan vial vaksin COVID-19 penguat (booster) kedua atau dosis keempat di UPT Puskesmas Sukagalih, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023). Kementerian Kesehatan mengumumkan program vaksin COVID-19 penguat kedua bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas akan diberikan secara gratis mulai 24 Januari 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Petugas kesehatan menunjukkan vial vaksin COVID-19 penguat (booster) kedua atau dosis keempat di UPT Puskesmas Sukagalih, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023). Kementerian Kesehatan mengumumkan program vaksin COVID-19 penguat kedua bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas akan diberikan secara gratis mulai 24 Januari 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa seluruh kontak erat dengan pasien positif subvarian Omicron XBB1.5 telah negatif Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kontak erat ini ditemukan usai Kemenkes melakukan penelusuran epidemiologi awal.

Ada tiga kontak erat pasien positif subvarian Omicron XBB.1.5.

"Sudah dilakukan kontak tracing dan semua kontak negatif. Ada satu di DKI Jakarta, dua di Kalimantan Timur," terang Nadia kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Hingga Kamis (26/1/2023), belum ada penambahan jumlah kasus positif subvarian Omicron XBB.1.5 yang teridentifikasi di Indonesia.

Kasus tersebut ditemukan pada warga negara asing (WNA) Polandia yang tengah berkunjung ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pasien tersebut dipastikan hanya mengalami gejala yang terbilang ringan, yakni batuk. Setelah menjalani isolasi mandiri selama 8 hari, pasien ini dinyatakan negatif Covid-19.

Seperti diketahui, Subvarian Omicron XBB.1.5 menjadi subvarian Covid-19 yang memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi. Subvarian ini disebut lebih cepat menular jika dibandingkan dengan berbagai subvarian Omicron terdahulu.

Tingginya kemampuan XBB.1.5 untuk bereplikasi menjadikan subvarian ini penyebab dari melonjaknya kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat selama beberapa waktu ke belakang.

Meskipun telah teridentifikasi penyebarannya di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik. Pasalnya, dia mengklaim bahwa Indonesia telah memiliki tingkat imunitas tubuh yang sudah cukup tinggi.

“Di Indonesia dua kali gelombang anak dan cucunya Omicron itu tidak naik tinggi. Kenapa? karena imunitas populasi kita baik, hasil sero survei kita baik. Jadi tidak usah panik,” kata Budi di Gedung A.A. Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Menurutnya, masyarakat hanya perlu mengencangkan penerapan protokol kesehatan yang ada, seperti menggunakan masker ketika merasa sakit, mencuci tangan, menjaga jarak aman, dan yang terpenting adalah memperoleh vaksin booster Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper