Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggapan KPK Soal Viral Dugaan Korupsi Bansos di Era Anies

KPK mengatakan bakal mengecek kasus yang awalnya diramaikan oleh pemilik akun Twitter @kurawa pada Senin (9/1/2023).
Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri/Antara/HO-Humas KPK
Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri/Antara/HO-Humas KPK

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi kabar dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta pada masa pemerintahan Anies Baswedan yang viral di media sosial.

Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa embaga antirasuah itu mengatakan bakal melakukan pengecekan terhadap kasus yang awalnya diramaikan oleh pemilik akun Twitter @kurawa pada Senin (9/1/2023).

“Terkait dengan itu, nanti kami akan cek ya mengenai kasus tersebut apakah ada di KPK atau tidak,” ujar Ali Fikri, Kamis (12/1/2023).

Ali menyampaikan bahwa masyarakat dipersilahkan untuk membuat laporan melalui berbagai kanal yang dimiliki KPK, apabila mengetahui dugaan tindak pidana korupsi.

“Silakan kami membuka pintu seluas-luasnya, selebar-lebarnya melalui berbagai kanal yang ada di KPK untuk melaporkan kepada KPK,” ucapnya.

Ali juga menegaskan bahwa akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan memverifikasi, menelaah, dan melakukan pengayaan informasi terhadap laporan tersebut secara lebih lanjut.

Untuk diketahui, dugaan korupsi yang dimaksud berasal dari pemilik akun Twitter bernama Rudi Valinka (@kurawa), yang mengeklaim adanya temuan dugaan korupis bansos Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2022, senilai Rp2,85 triliun.

Cuitan itu diunggah pada Senin (9/1/2023), dan sudah disukai (likes) sebanyak 47.300 kali, dan dicuit kembali (retweet) sebanyak 12.900 kali.

Pemilik akun mengatakan bahwa dugaan korupsi bansos di Ibu Kota itu berawal dari informasi whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020. Beras itu, lanjutnya, tersimpan di Gugdang Sewaan di Pulogadung, Jakarta.

Semua berawal dari upaya penanggulangan Pemprov DKI Jakarta untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 di Ibu Kota dengan menyalurkan Rp3,65 triliun dalam bentuk paket sembako. Penyaluran sembako disebut melalui tiga mitra badan usaha, dengan alokasi terbesar kepada Perumda Pasar Jaya yakni Rp2,85 triliun.

Singkat cerita, pemilik akun mengeklaim mendapatkan informasi lokasi gudang tempat penyimpanan gudang beras tersebut di Pulogadung. Gedung itu disebut disewa oleh Perumda Pasar Jaya.

“Gue berhasil masuk ke dalam Gudang Penyimpanan Beras Bansos utk melihat kondisi beras milik warga DKI yg menurut info hanya di gudang ini aja sebanyak 1.000 ton beras dalam bentuk paketan 5 kg,” tulisnya dalam utas cuitan yang disusun hingga 29 poin cuitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper