Bisnis.com, SOLO - Ketegangan China dan Taiwan kian meningkat belakangan ini. Bahkan pada momen Natal, Tiongkok memutuskan mengepung kawasan Taiwan.
Hal tersebut dilakukan China sebagai bentuk protes karena hubungan Taiwan dan AS yang kian mesra.
Laporan sebelumnya menyebut jika Joe Biden siap membantu memberikan hutang kepada Taiwan untuk membeli senjata canggih untuk mempertahankan wilayahnya.
Seiring dengan semakin meningkatnya ketegangan yang terjadi, tampaknya militer China kian berbenah. Mereka memperbarui teknologi alutsista agar lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi perang.
Dilansir dari thedrive.com, China saat ini tengah fokus menggarap jet tempur yang akan menjadi andalan Angkatan Udara mereka yakni J-20.
Pembaharuan fitur J-20 akan meningkatkan kemampuan aerodinamis dan kinerjanya secara keseluruhan.
Dilihat dari gambar terbaru yang dirilis militer China, salah satu perubahan yang paling menonjol adalah kanopi kokpit yang dimodifikasi dan diratakan yang menyatu dengan tulang belakang yang terangkat.
Pengaturan aerodinamis semacam ini kemungkinan memiliki efek meningkatkan kinerja dan penanganan selama penerbangan transonik dengan mengurangi hambatan pada badan pesawat.
Bagian tulang belakang pesawat yang diperbesar juga dapat memberikan ruang yang berguna untuk avionik dan bahan bakar tambahan.
Nantinya, J-20 pada akhirnya akan menggantikan mesin WS-10 standar yang dikembangkan di dalam negeri saat ini dengan mesin WS-15 yang lebih bertenaga.
China pernah mamerkan beberapa peningkatan dari jet tempur andalan mereka itu. Ketika membandingkan penampilan publik pertamanya di Airshow China 2016 dengan penampilan terbarunya di Airshow China 2022, J-20 telah mengalami banyak perubahan.
“Semua J-20 yang berpartisipasi dalam Airshow China 2022 dilengkapi dengan mesin yang dikembangkan di dalam negeri, dan avionik sepenuhnya ditingkatkan ke versi terbaru,” kata Mayor Li Weipeng, seorang pilot J-20, pada konferensi pers di Airshow China 2022
Bikin ngeri Amerika Serikat
Jelas, pembaharuan yang diterima J-20 ini akan membuat AS ketar-ketir.
Eurasiantimes pernah melaporkan jika J-20 memang jadi salah satu ambisi China untuk menyeimbangkan penyebaran yang dilakukan AS dengan pesawat superioritas udara terkemuka, F-22, dan jet tempur siluman generasi kelima lainnya, F-35.
Menurut laporan, jalur produksi baru dan mesin buatan sendiri telah meningkatkan jumlah J-20 menjadi melebihi jumlah F-22 Raptor AS.
Sejauh ini China dilaporkan telah membangun setidaknya 200 jet J-20. Sebaliknya, Lockheed Martin hanya mengirimkan 186 F-22 Raptor sebelum menutup jalur perakitan secara permanen pada tahun 2012.
Ngeri kan?